Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Wujudkan Keseimbangan Baru, Golkar Gaet Petani Milenial

BULELENG, BaliPolitika.Com- Ekonomi kerakyatan menjadi fokus Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golongan Karya Provinsi Bali mengawali Tahun 2021. Tak ingin larut namun tetap waspada terhadap pandemi Covid-19, Golkar berkomitmen memajukan pertanian. Dalam upaya ini, Golkar membidik pemuda sebagai penggerak.

Bertempat di Soewan Garden, Pancasari, Buleleng, Minggu (3/1) Golkar berkontribusi atas pelatihan petani milenial yang diikuti oleh kalangan generasi muda. Golkar Bali bekerja sama dengan Komunitas Petani Muda Keren yang dikoordinatori Anak Agung Gede Agung Wedhatama.

Rintisan pelatihan petani milenial ini dilatarbelakangi kesadaran untuk menyeimbangkan struktur ekonomi Bali ke depan. Tak hanya bertumpu pada sektor pariwisata, melainkan ditunjang oleh lini lain dan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry menjelaskan pelatihan petani milenial tersebut diisi sejumlah materi keren. Di antaranya Pupuk Organik dan Agen Hayati (Gede Suparman), Bunga Potong dan Agrowisata (Gede Sudiatmika), Budidaya Holtikultura Sayuran (Gede Suardita), Tips Budidaya Stroberi Hulu-Hilir (Wayan Setia), Irigasi Tetes (Komang Edi Juliana), dan Tips Efisiensi Lahan untuk Tanam Vanili (Wayan Rinaya).

Sementara itu, Wedhatama mengaku gembira dan bangga melihat antusias kalangan generasi muda mengikuti pelatihan tersebut. Metode pelatihan yang langsung diberikan di kebun berupa teori, kunjungan lapangan, dan diskusi efektif merangsang sekaligus memotivasi peserta. Lebih-lebih pelatihan didesain dalam suasana penuh keakraban dan santai. Gung Wedha melaporkan jumlah peserta dibatasi merujuk protokol kesehatan Covid-19. Hanya 30 orang meski sejatinya banyak peserta yang antusias untuk ikut.

Sugawa Korry menegaskan yang paling penting diperjuangkan adalah membuka wawasan generasi muda untuk siap dan bangga menjadi petani muda yang sukses. Politisi asal Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini menekankan pelatihan petani milenial diperuntukkan untuk mewujudkan keseimbangan baru antar sektor, khususnya pertanian, industri, dan jasa pariwisata.

“Kami berharap komitmen untuk mewujudkan keseimbangan struktur ekonomi yang baru pada struktur ekonomi Bali bisa segera diwujudkan. Kami berharap pembangunan sektor pertanian di Bali dilaksanakan mulai dari dibangunnya lembaga research and development yang modern, sistem pembangunan pertanian yang terintegrasi mulai dari hulu dan hilir, terintegrasi antara potensi lahan, pasar, teknologi sumber daya manusia (SDM), sektor pariwisata dan dukungan industri pengolahan. Pada setiap desa yang potensial atas satu komoditi unggulan pemerintah wajib memberikan dukungan seperti dukungan industri pengolahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, apabila hal tersebut dilakukan, Sugawa Korry optimis “keseimbangan baru” bisa diwujudkan. “Kita tidak perlu mengurangi peranan sektor pariwisata, tetapi kita mendorong peningkatan peran sektor pertanian yang didukung oleh sektor industri pengolahan,” pungkasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!