Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Leadership Conference ANPS 2022 Perkuat Kurikulum Merdeka

Cetak Sekolah, Guru, dan Siswa Terbaik Demi Indonesia

TAMBAH 20 ANGGOTA BARU: Chairman Association of National and Private School (ANPS), Hendro Widjaya ditemui di sela-sela leadership conference bertema “Empowering Our School Communities Through Positive Change”, Jumat, 2 September 2022.

 

KUTA, Balipolitika.com- Meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan, khususnya kompetensi guru menjadi tujuan utama leadership conference bertema “Empowering Our School Communities Through Positive Change” menjadi hajatan akbar Association of National and Private School (ANPS) yang dipusatkan di Ballroom Sheraton Bali Kuta Resort, Badung, Kamis dan Jumat, 1-2 September 2022.

120 leaders dari 60 sekolah swasta di Indonesia berkumpul membangun perspektif proses belajar mengajar pasca pandemi Covid-19.

Seluruh members meyakini siswa terbaik hanya mampu dilahirkan oleh sekolah terbaik yang didukung guru-guru terbaik.

Chairman Association of National and Private School (ANPS), Hendro Widjaya menjelaskan pihaknya mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkualitas sekaligus menciptakan koneksi antar sekolah.

ANPS tumbuh berkembang dari Ibu Kota Jakarta, melebar ke Semarang, Makassar, Riau, Pekanbaru, Batam, Pontianak, dan kota-kota lain di Indonesia hingga Papua.

“Setelah belajar banyak dan berkolaborasi dengan sekolah-sekolah, kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk negara Indonesia demi kemajuan pendidikan Indonesia karena yang paling utama adalah kesuksesan anak-anak didik bangsa Indonesia. Kita mengadakan pelatihan kepala sekolah, guru-guru demi mewujudkan sumbangsih yang paripurna kepada negeri tercinta Indonesia,” tandas Hendro Widjaya.

Association of National and Private School (ANPS) tegas Hendro Widjaya menghadirkan diskusi yang berujung pada perubahan-perubahan cara guru mengajar yang memosisikan siswa sebagai subjek pendidikan, bukan objek pendidikan.

Gayung bersambut, kebijakan anyar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, khususnya tentang kurikulum merdeka membuat ANPS semakin lebih merdeka.

Association of National and Private School (ANPS) jelasnya sangat membantu dan mendorong program pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. ANPS berkomitmen anak-anak bangsa Indonesia tidak kalah dengan anak bangsa-bangsa lainnya di dunia.

Lewat ANPS para pimpinan dan guru sekolah swasta di Indonesia diberikan pelatihan pedagogi, strategi mendidik anak lebih maksimal sehingga mampu berkreativitas, dan segala aksi demi kemajuan bangsa Indonesia.

Hendro Widjaya menegaskan sistem Kurikulum Merdeka yang diprogramkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia membuka ruang kreativitas yang semakin berpihak kepada peserta didik.

Siswa menjadi lebih merdeka, namun tetap bertanggung jawab pada peningkatan kompetensinya masing-masing.

“Salut sekali kepada Indonesia yang sudah melakukan banyak sekali perkembangan sehingga anak-anak menjadi lebih kreatif dan leluasa untuk benar-benar mengembangkan potensi dan bakat maksimal masing-masing anak,” urainya.

Terkait agenda Association of National and Private School (ANPS) yang menggelar Leadership Conference bertema “Empowering Our School Communities Through Positive Change”, Hendro Widjaya merinci pesertanya adalah seluruh pemimpin sekolah members ANPS.

Setahun sekali diakan pertemuan akbar untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman untuk mengasah kemampuan mengajar para pendidik di sekolah masing-masing.

Termasuk menghadirkan narasumber andal dari berbagai belahan dunia untuk meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan para guru anggota ANPS.

“Bertukar pikiran dan sharing the best practice sehingga ini bisa diterapkan di setiap kelas yang ada di sekolah-sekolah di Indonesia untuk memajukan anak-anak kita. Leadership Conference ini merupakan puncak yang mempertemukan seluruh head of school di semua tingkatan (TK, SD, SMP, SMA, red) sekaligus merangkul school leaders yang ada di kota tempat penyelenggaraan kegiatan. ANPS menjangkau seluruh provinsi di Indonesia. Yang hadir dalam kesempatan ini lebih dari 50 sekolah di Indonesia dan diikuti oleh lebih dari 120 peserta. Tahun ini kami ada penambahan 20 members dari Sabang sampai Merauke,” rinci Hendro Widjaya.

Menyikapi dikotomi sekolah negeri dan swasta, Hendro Widjaya mengatakan bahwa pendidikan idealnya merata.

Namun, ia tak memungkiri bahwa sekolah swasta harus kerja ekstra menunjukkan kualitas terbaik di tengah wacana pendidikan gratis di sekolah negeri.

Terangnya idealnya tidak ada perbedaan segmentasi pendidikan: yang mana lebih mahal, yang maha lebih murah.

“Sejatinya pendidikan itu untuk semua. Association of National and Private School (ANPS) memiliki program CSR. Salah satu wujudnya adalah mengunjungi sekolah-sekolah negeri untuk berbagi ilmu, melatih para guru, dan sejenisnya,” tutup Hendro Widjaya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!