Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Waspada Copy Paste, Putri Koster Ungkap Pentingnya HKI

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Tak hanya memutar roda bisnis, Pameran UMKM Bali Bangkit yang kembali digelar 3-15 Januari 2021 di Art Centre Denpasar juga menjadi ajang edukasi. Selain pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster menjelaskan kesadaran untuk menjaga khasanah budaya lokal Bali sangat mendesak dilakukan.  

Dalam rangka pelestarian itu, Putri Suastini Koster juga menekankan pentingnya para pelaku UMKM bersinergi dengan Pemprov Bali ke depan terkait pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Hal tersebut penting dilakukan agar tidak terjadi copy paste karya para perajin Bali oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab demi mengejar keuntungan ekonomi semata.

Putri Suastini Koster menekankan HKI didefinisikan sebagai hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HKI, seperti UU Hak Cipta, Paten, Desain Industri, Rahasia Dagang, Varitas Tanaman, dan sejenisnya.

“Apakah mungkin ini karena kepolosan kita sehingga banyak hal yang tadinya kalau kita lakukan di masyarakat Bali tetap menguntungkan, tetapi ketika bersikap yang sama dengan dengan dunia luar justru merugikan. Satu contoh, mereka datang terus kita bikinkan desain produk. Mereka membeli terus kita mengekspor. Kita pikir kan tetap akan berproduksi, tetapi di sana justru dibikinkan hak cipta. Ketika kita bikin lagi justru masalah hukum jadinya,” bebernya.

Flasback ke belakang, Putri Suastini Koster berkisah di era tahun 1980-1990 Bali booming ekspor. Dari tahun ke tahun mengalami penurunan salah satunya diakibatkan karena perajin Bali terlalu polos dengan dunia luar. Berkaca pada fakta pahit tersebut, dijelaskan bahwa yang penting dilakukan ke depan adalah menjaga, baik kualitas, kelestarian, serta keluhuran dan kemuliaan dari produk-produk warisan nenek moyang tersebut.

“Ketika Christian Dior, perancang busana termasyur dari Prancis melihat bagaimana Bapak Gubernur ikut aktif di dalam menjaga dan mengawal endek sampai di Christian Dior, mereka sangat menghargai. Dan sikapnya, ketika kemarin Bapak zoom metting saat penandatanganan, Bapak bilang Om Swastyastu dan mereka ikut berdiri dan menjawab Om Swastyastu. Betapa mereka menghargai kita. Jangan lalu kita yang membuat harga diri kita jatuh dengan sikap-sikap kita,” tandas Putri Suastini Koster. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!