Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Vaksin 2 Kali Tetap Kena Covid, Ini Penjelasan Profesor Unud

YUK VAKSIN: Vaksinasi Covid-19 diyakini bisa menciptakan kekebalan massal terhadap virus. 

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Covid-19 menggila di Bali. Total hingga, Kamis (22/7/2021) sebanyak 1.873 warga Bali meninggal dunia. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah lantaran kasus aktif atau jumlah warga yang terinfeksi positif meroket hingga tembus 8.625 kasus dari total 65.257 kasus. Mirisnya, mereka yang sudah menjalani vaksinasi lengkap atau sebanyak dua kali juga kena Covid-19. Kondisi ini membuat banyak pihak bertanya tentang guna vaksin yang disebut bisa menangkal virus, namun faktanya korban masih berjatuhan. 

Dekan FK Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, SpB Sp OT (K) menjelaskan bahwa vaksin bukan garansi. Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan herd immunity alias kekebalan tubuh. Andaikata terinfeksi, maka gejalanya akan tidak seberat mereka yang tidak divaksin. 

“Vaksin sekali bisa kena, vaksin dua kali juga bisa kena karena kekebalan antibodinya belum tercapai sepenuhnya. Target pemerintah melakukan vaksinasi di atas 70 persen dari jumlah penduduk Bali adalah untuk meningkatkan herd immunity. Kalau sudah vaksin ya kena-kena sedikitlah. Efeknya seperti flu biasa. Jadi, tidak jatuh ke kondisi yang berat. Itu yang kita harapkan,” tegasnya. 

Bagi masyarakat yang belum atau takut vaksin, Prof. Suyasa mengimbau untuk segera vaksin. “Semua harus vaksin,” pesan Prof. Suyasa. (tim/bp) 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!