DUKA: Salah seorang warga mengangkat jenazah anak-anak dari timbunan reruntuhan bangunan akibat akibat gempa dini hari, Sabtu (16/10/2021)
BANGLI, BaliPolitika.Com- Belum diketahui dengan pasti jumlah korban jiwa akibat gempa bumi dahsyat, Sabtu, 16 Oktober 2021 pukul 04:18:23 Wita yang mengguncang wilayah Bali dan Lombok. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,8. Episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Informasi sementara, pada Sabtu (15/10/2021) gempa yang berlangsung singkat ini merenggut 5 korban jiwa di wilayah Kintamani, Bangli. “Korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi tadi malam Ni Made Bude Wati, (50), Minul (17), Kadek (20), Adik Minul (2), dan seorang pendatang 1 laki-laki. Semua orang yang tertimbun di atas adalah warga Desa Trunyan. Akses jalan ke lokasi tertutup. Hanya bisa dilalui lewat danau saja,” demikian informasi yang disampaikan dan diteruskan di sejumlah grup WA dari Widnyana Tagana Abang Songan.
Sementara diketahui, di Karangasem terdapat 1 korban meninggal dunia dan 7 orang patah tulang. “Kondisi mutakhir, Sabtu, 16 Oktober 2021, Pkl. 07:15 WIB. Kabupaten Karangasem 1 orang MD masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan (menunggu tim SAR) & 7 orang patah tulang (LB) sudah berhasil dievakuasi ke Puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem,” demikian rilis Pusdalops BPBD Provinsi Bali. (bp)
