TERPUKAU TAKSU BALI: Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan (paling kiri) dalam sebuah acara meningkatkan soft skills mahasiswa sebelum pandemi.
DENPASAR, BaliPolitika.Com– Hari Suci Galungan yang dimaknai sebagai kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan), jatuh setiap Budha Kliwon Wuku Dunggulan. Tahun ini hari Suci Galungan dirayakan pada, Rabu, 10 November 2021, bertepatan dengan Hari Pahlawan. Sementara Hari Suci Kuningan jatuh pada Sabtu, Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, 20 November 2021. Perayaan hari suci ini masih dalam suasana penanganan pandemi Covid-19.
Menariknya, meski pandemi melanda, kebudayaan turun-menurut berupa ngejot (berbagi, red) masih berlangsung, baik kepada Nyama Kristen (umat Kristen), Nyama Slam (umat Islam), Nyama Cina (umat Budha), dan lain-lain. Khusus Nyama Slam sajian yang diberikan umumnya adalah lawar ayam atau suguhan lain non unsur babi.
Bagi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, hari raya Galungan yang dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali, yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan sebagai hari kemenangan dharma melawan adharma sudah puluhan kali dilaluinya.
“Sejak lebih dari 32 tahun, saya dan keluarga bertempat tinggal di Bali. Tidak ada kejadian atau masalah yang berlatar belakang perbedaan agama. Kehidupan beragama di Pulau Dewata ini sangat harmonis. Bahkan di beberapa tempat tertentu, perayaan hari keagamaan tertentu melibatkan pemeluk agama lain. Menurut saya hal ini patut dipertahankan dan dipelihara sehingga suasana Bali tetap aman dan kondusif untuk tetap menjadi daerah tujuan utama wisata baik dalam maupun luar negeri,” ucap Dr. Dadang.
Kepada seluruh umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali, Dr. Dadang mengucapkan selamat hari raya Galungan dan Kuningan. Ia berterima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan masa depan putra-putrinya di ITB Stikom Bali. Dr. Dadang berdoa, Galungan dan Kuningan memberikan kebahagiaan serta ketentraman lahir batin kepada masyarakat Bali. Perayaan hari suci ini juga diharapkan mampu menetralisir virus Covid-19 sehingga enyah selama-lamanya dari mercapada alias bumi.
Diketahui, guna melebarkan sayap kampus kebanggaan Pulau Dewata itu sekaligus mendukung program pemerintah mengukuhkan Indonesia sebagai negara digital pada 2035, ITB STIKOM Bali kini menggencarkan promosi ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, khususnya Flores. Salah seorang tim khusus yang diplot mengenalkan ITB STIKOM Bali ke luar kandang adalah Rahman Sabon Nama, staf Humas ITB STIKOM Bali. (bp)
