Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PariwisataPemerintahanPendidikan

Tiga Tahap Pembukaan Bali Mulai 9 Juli, Pariwisata dan Pendidikan Masih Tutup!

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Tahapan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di Bali dibagi menjadi tiga tahap. Tahap Pertama, melaksanakan aktivitas secara terbatas dan selektif hanya untuk lingkup lokal masyarakat Bali, mulai tanggal 9 Juli 2020 yang bertepatan dengan hari baik, pada hari Kamis Umanis Sinta. Untuk tahap pertama ini, sesuai arahan Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, pelaksanaan tatanan kehidupan era baru yang diizinkan terbatas hanya pada sektor: a) kesehatan; b) kantor pemerintahan; c) adat dan agama; d) keuangan, perindustrian, perdagangan, logistik, transportasi, koperasi, UMKM, pasar tradisional, pasar modern, restoran, dan warung; e) pertanian, perkebunan, kelautan/perikanan, dan peternakan; dan f) jasa dan konstruksi. Sedangkan untuk sektor pendidikan dan sektor pariwisata belum diberlakukan. Untuk sektor pendidikan menunggu kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Tahap kedua, melaksanakan aktivitas secara lebih luas, termasuk sektor pariwisata, namun hanya terbatas untuk wisatawan nusantara, mulai tanggal 31 Juli 2020 yang bertepatan dengan hari Jumat, Pon, Kulantir. Tahap Ketiga, melaksanakan aktivitas secara lebih luas sektor pariwisata termasuk untuk wisatawan mancanegara mulai tanggal 11 September 2020 yang bertepatan hari Jumat, Kliwon, Sungsang, Sugihan Bali; kurun waktu 42 hari (abulan pitung dina) dari Tahap Kedua tanggal 31 Juli 2020.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan tiga tahapan tersebut merupakan ancang-ancang yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar, baik, dan sukses atas izin, restu, tuntunan, serta perlindungan Ida Bhatara Bhatari Sasuhunan, Leluhur, Lelangit, dan Guru-guru Suci. “Untuk itu kita berserah diri sepenuhnya dan setulusnya, seraya memohon kepada Beliau agar berkenan memberikan anugerah yang terbaik untuk kita semua,” ujarnya.

Menurut Koster Upacara Yadnya Pamahayu Jagat yang dihaturkan merupakan aled rasa bakti dan suksmaning manah atas anugerah Beliau sehingga penanganan COVID-19 di Provinsi Bali telah berjalan dengan baik. “Melalui Upacara Yadnya Pamahayu Jagat ini pula, kita memohon izin, restu, tuntunan, serta perlindungan Ida Bhatara Bhatari Sasuhunan sami agar Beliau berkenan memberikan anugerah yang terbaik sehingga tiga tahapan itu dapat berjalan dengan lancar dan sukses dengan penerapan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali,” jelasnya.

Agar semua tahapan tersebut berjalan sesuai harapan dan restu Beliau, secara sakala, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru yang mengatur ketentuan dalam berbagai sektor kehidupan. Surat Edaran ini sudah ditandatangani oleh Gubernur Bali sebelum berangkat ke Pura Besakih, Minggu (5/7).

“Saya memohon kepada seluruh krama Bali agar melaksanakan aktivitas dalam tiga tahapan tersebut dengan menerapkan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru secara tertib, disiplin, dan dengan rasa penuh tanggung jawab, seperti: selalu memakai masker atau pelindung wajah, menjaga jarak, tidak berkerumun, rajin mencuci tangan, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta menjaga daya tahan tubuh,” pintanya.

Gubernur juga memohon kepada krama Bali agar dalam beraktivitas selalu mematuhi himbauan, arahan, dan kebijakan Pemerintah Pusat, TNI/Polri, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Majelis Desa Adat, dan Majelis Keagamaan, sehingga bisa produktif dan aman COVID-19.

“Saya perlu menegaskan bahwa harapan ini bisa terwujud hanya berkat restu Beliau secara niskala, dan secara sakala harus ada kesamaan rasa, kesadaran kolektif, kebersamaan gerak dan soliditas seluruh komponen masyarakat Bali,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Koster juga mengucapkan terimakasih kepada tenaga medis, TNI/Polri, Kejaksaan, Bupati/Walikota, Majelis Desa Adat, Majelis Keagamaan, Satgas Gotong Royong Desa Adat, Relawan Desa/Kelurahan, media Pers, dan seluruh komponen masyarakat yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi, tanpa lelah dalam penanganan COVID-19 di Provinsi Bali.

“Marilah Kita terus bergerak dengan penuh soliditas, kebersamaan, serta semangat gotong-royong demi gumi Bali yang kita cintai bersama,” ungkapnya.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!