Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Tiga Kader Susul Muntra, Sugawa Korry Bantah Ada Pendzoliman

PAMIT: I Made Mastra Arjawa eks Wakil Ketua I Bakum HAM DPD I Golkar Bali mundur, Senin (7/6/2021)

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Muntra efek. Sosok I Wayan Muntra kembali menyita perhatian. Pasca diinformasikan pamit dari Partai Golkar, sejumlah kader parpol berlambang beringin ikut menyerahkan kartu anggota, Senin (7/6/2021). Mereka adalah Komang Eky Saputra, I Made Mastra Arjawa, dan Putu Angga Pratama Sukma. Dalih kesibukan tinggi di luar partai politik menjadi alasan mendasar ketiganya pamit.

I Made Mastra Arjawa yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua I Bakum HAM DPD I Golkar Bali menjelaskan perihal kedatangannya ke Sekretariat DPD 1 Golkar Bali untuk menemui Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sogawa Korry. Arjawa mengaku memberikan langsung surat pernyataan mundur dari kepengurusan partai dan pamit sebagai kader Partai Golkar Bali, Senin (7/6/2021). Tak hanya itu, Arjawa mengaku semenjak adanya restrukturisasi yang diumumkan dalam Temu Kader Golkar Bali dengan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto dirinya tidak menjabat apapun.

“Hari ini saya mundur dari pengurus dan kader Partai Golkar Bali karena saya ingin fokus pada profesi saya sebagai pengusaha dan lawyer,” jelasnya.

Soal pengajuan surat pengunduran diri itu, Arjawa menegaskan pihaknya sadar diri sudah tidak bisa berkontribusi banyak untuk Partai Golkar Bali. “Karena intensitas kesibukan saya di luar partai tinggi dan saya juga tidak ingin hanya sekedar mengikuti serta tidak bisa memberikan sumbangsih maksimal kepada Golkar Bali. Mundurnya saya ini murni fokus untuk menjalankan profesi saya,” tegasnya.

Merespons pamitnya sejumlah kader Golkar terssebut, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengaku merasa aneh. Ungkapnya, setelah lama “menghilang” kader I Made Mastra Arjawa tiba-tiba muncul membawa surat pengunduran diri. “Sejak Pak Muntra tidak pernah hadir Made Mastra pun juga tidak hadir. Setiap acara kami selalu menghubungi tetapi Beliau (Muntra, red) tidak pernah hadir,” ungkapnya. Sugawa menegaskan sebagai pimpinan Golkar Bali dirinya selalu memosisikan diri sebagai “ayah” yang baik bagi seluruh kader tanpa melihat polemik di masa lalu. Terangnya, ia lebih memilih rekonsiliasi daripada larut dalam blok A, B, C, dan sejenisnya. “Intinya saya berjuang untuk Partai Golkar, bukan atas nama pribadi. Saya optimis sejatinya tidak ada masalah dalam internal Partai Golkar Bali. Hanya masalah miskomunikasi saja,” ungkap akademisi sekaligus politisi senior asal Kecamatan Busungbiu, Buleleng itu. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!