Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Tetap Konvoi Meski Tak Ujian, Siswa SMKN 1 Klungkung Tewas

MATI KONYOL: Tak diundang ke sekolah, tapi tetap konvoi. Seorang siswa SMKN 1 Klungkung tewas usai alami insiden lakalantas, Kamis (3/6/2021). Siapa yang salah?

 

SEMARAPURA, BaliPolitika.Com- Ada hal yang tak beres dalam dunia pendidikan kita di Indonesia, khususnya Bali. Meski sandiwara Ujian Nasional (UN) diputus oleh Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA, sandiwara-sandiwara konyol lainnya masih terus berlanjut. Tahun ini, kekonyolan konvoi kelulusan mesti tak ujian itu memakan korban jiwa. Seorang siswa SMK Negeri 1 Klungkung, Sang Putu Julianta, 18, meninggal dunia dalam insiden kecelakaan usai konvoi di Jalan Raya Gunaksa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kamis (3/6) sekitar pukul 14.45 Wita. Siswa dengan baju penuh coretan diketahui berasal dari Lingkungan Kemoning Klod, Semarapura Klod, Klungkung.

Kanit Lantas Polres Klungkung, Ipda Ida Bagus Ketut Wardana menyebut korban tidak dalam iring-iringan konvoi kelulusan saat insiden terjadi. Insiden mengerikan ini berawal ketika truk DK 9373 BG yang dikemudikan Komang Wihadi, 43, asal Buleleng melaju dari arah Kota Semarapura menuju Desa Kusamba. Pada waktu bersamaan Julianta bersama Yamaha Jupiter DK 4743 NB bergerak dari arah yang sama berada di belakang truk tersebut.

“Mendekati TKP, truk sudah menyalakan lampu sein berbelok ke kanan. Saat truk bergerak di lajur selatan jalan, ditabrak dari arah samping oleh Julianta,” ungkap Ipda Wardana. Akibatnya, Julianta terpental. Benturan keras membuat helm Julianta terlepas. Siswa dengan baju putih abu itu pun meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

“Korban mengalami luka lecet pada punggung tangan kiri, kedua telinga mengeluarkan darah, hidung keluar darah, dan meninggal dunia di TKP,” rincinya sembari menyebut jenazah korban dibawa ke RSUD Klungkung.

Kepala SMK Negeri 1 Klungkung, I Wayan Siarsana dikutip dari sejumlah media mengetakan Julianta merupakan siswa kelas XII Jurusan Teknis Bisnis Sepeda Motor. Sang kepala sekolah menyebut mengetahui salah seorang siswanya meninggal dunia dari media sosial.

Menariknya, sang kepala sekolah memberikan pernyataan sangat normatif dan seolah tidak memiliki ketegasan mengetahui peserta didikanya melakukan konvoi serta coret-coret pakaian sekolah sebelum terlibat kecelakaan. Pihaknya mengaku sudah melakukan upaya-upaya antisipasi agar siswanya tidak melakukan aksi tersebut saat hari kelulusan kemarin.

Mulai dari mengumumkan kelulusan melalui email pribadi siswa, memberikan arahan melalui group WhatsApp kelas agar tidak konvoi dan bergerombol merayakan kelulusan dan mengumumkan akan diberikannya sanksi bagi siswa yang nekat melanggar. “Pengumuman kelulusannya hari ini sekitar pukul 11.00 melalui email pribadi siswa. Hanya siswa yang dapat juara kami undang ke sekolah. Sementara korban kami tindak undang karena tidak mendapat juara,” bebernya.

“Saya tidak tahu kalau siswa saya menggelar konvoi. Saya bersama guru yang lain hari ini akan melihat siswa saya tersebut,” dalihnya membela diri dikutip dari radarbali.id. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!