Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Olahraga

Terpanggil Bangun Pulau Dewata, Komunitas Berkuda Bali Terbentuk

BADUNG, BaliPolitika.Com– Pandemi Covid-19 menjadi momentum kebangkitan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Bali di Badung. Pertumbuhan perekonomian Bali pada Triwulan III 2020 yang mencatat rekor terdalam sepanjang sejarah dibanding periode sama tahun 2019, yakni minus 12,28% tak lantas membuat semangat I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha ikut jebol. Sebaliknya, bersama sejumlah penggiat kuda, cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai itu merapatkan barisan; optimis menatap masa depan lebih baik.

Di bawah payung Komunitas Berkuda Bali, Gek In- sapaan akrab I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha- menggelar Rapat Konsolidasi Pembentukan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Bali di Badung, Senin (16/11). Upaya itu dalam menyamakan persepsi dan visi dalam memajukan olahraga berkuda Pulau Bali pada tingkat nasional dan internasional. Seluruh peserta memandang berkuda merupakan salah satu olahraga yang paling bergengsi di samping panggilan hati alias hobi. Terungkap bahwa Bali memiliki potensi besar yang didukung oleh sekitar 10 stable dan lebih dari 300 ekor kuda.

“Timbul rasa kebersamaan kami ketika berbicara industri berkuda, pariwisata, pelatihan kuda, dan segala hal menyangkut kuda. Kami terpanggil dan memiliki tanggung jawab moral sebagai bentuk kecintaan kepada kuda serta Provinsi Bali,” ucap Gek In ditemui di Pererenan, Badung. Bentuk dari panggilan hati ini, imbuhnya membuat Gek In dan stable kuda lain ingin terlibat aktif dalam Pordasi Bali. “Pordasi berada dalam naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali,” tandas Gek In sembari menyebut pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pengurus pusat Pordasi dan KONI Bali.

Kian bertumbuhnya stable-stable di Bali diyakini menjadi awal kebangkitan olahraga berkuda Pulau Dewata. Jika potensi ini dikemas dengan baik melalui Pordasi, maka upaya memulihkan denyut nadi pariwisata Bali bisa dilakukan. Lebih-lebih olahraga berkuda digandrungi banyak orang, khususnya dari strata ekonomi menengah ke atas. “Bermitra dengan pemerintah dalam memajukan olahraga berkuda merupakan keinginan kami dari lubuk hati yang paling dalam,” ungkap Gek In yang juga seorang legislator DPRD Badung.

Pembina Atlet Berkuda yang juga private horses owner, Pia Zen menitikberatkan bahwa pengurus Pordasi haruslah mereka yang benar-benar memahami kuda dan terlibat aktif dengan kuda. Hal ini penting dipahami sebab hubungan kuda dan pemiliknya bersifat istimewa. Perlakuan seekor kuda dengan kuda yang lainnya dipastikan berbeda. Dengan kata lain, hanya mereka yang benar-benar cinta dengan kuda yang bisa membesarkan Pordasi Bali.

“Kami optimis olahraga berkuda Bali ke depan akan memiliki daya saing sekaligus melahirkan SDM yang baik jika diurus oleh orang-orang pecinta kuda sejati. Mereka yang ikut rapat ini benar – benar peduli terhadap kuda. Bali punya potensi. Daya dukung pelatih maupun jumlah kuda juga cukup memadai, ” ujarnya.

Selain Gek In dan Pia Zen, pertemuan tersebut dihadiri Owner Royal Sporthorse Bali, Bali Horse Riding, Bali Hillside Stable, Pemuteran Stable, Lebak Sawah Stable, KL Polo Academy, Bali Horse Racing, Kuda P. Ubud Stable, Esther Reijnen, Dokter Ike (equine vet), dan para horse enthusiast. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!