Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

Tragedi Ayuterra Resort, Hery Anggligan: Stop Ada Kejadian Baru Magrudugan!

SUDUT PANDANG: Mantan Presiden Direktur Hotel Indonesia Natour, I Gusti Kade Heryadi Anggligan atau yang akrab disapa Hery Anggligan.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Mantan Presiden Direktur Hotel Indonesia Natour, I Gusti Kade Heryadi Anggligan atau yang akrab disapa Hery Anggligan turut menyoroti tragedi Ayuterra Resort, Jalan Raya Kedewatan No.17A, Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat, 1 September 2023.

Hilangnya nyawa Sang Putu Bayu Adi Krisna (19 tahun), Ni Luh Supernigsih (20 tahun), I Wayan Aries Setiawan (23 tahun), Kadek Hardiyanti (24 tahun), dan Kadek Yanti Pradewi (19 tahun) di usia sangat belia tegasnya merupakan hantaman berat bagi dunia pariwisata Bali yang menjadi sorotan dunia internasional.

Oleh sebab itu, sosok yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Universitas Udayana itu mengingatkan seluruh stakeholder pariwisata Bali agar tragedi Ayuterra Resort tidak terulang khususnya di Bali dan Indonesia pada umumnya.

“Yang pertama sekali adalah masalah perizinan untuk membangun usaha pariwisata. Sudah sangat jelas ada aturan di mana bisa membangun dan di mana areal tidak bisa dibangun. Di sini kita lihat dahulu apakah di areal tersebut memang dimungkinkan untuk membangun,” ucap Hery Anggligan, Selasa, 5 September 2023.

Sosok yang dijuluki Bapak Burung Hantu Kabupaten Tabanan karena  intens mengembangbiakkan Tyto Alba di Penangkaran Tuwut, di Banjar Pagi, Senganan, Tabanan itu menambahkan selain izin mendirikan bangunan (IMB) semua fasilitas usaha harus juga memiliki izin operasional seperti lift, genset, inclinator, dan lain-lain.

“Yang kemudian wajib untuk dilakukan pengecekan secara berkala. Izin memang berlaku setahun, namun pengecekan berkala selain setiap mau operasional juga seharusnya dilakukan pengecekan berkala minimal setiap bulan sehingga dapat melakukan antisipasi dini,” urai mantan General Manager The Patra Villas and Resort itu.

Hery Anggligan menekankan tindakan antisipatif memang jarang sekali menjadi perhatian banyak pihak secara berkesinambungan.

“Kita cenderung reaktif. Jika sudah ada kejadian baru kita magrudugan. Namun, berjalannya waktu kita menjadi lalai. Lihat contoh ketika Bali terkena bom oleh teroris, bagaimana setiap pintu masuk wilayah maupun masuk ke mana saja selalu dilakukan pengecekan kepada setiap tamu. Namun lihat sekarang, adakah masih tempat usaha yang menerapkan itu dengan ketat? Miris memang, tapi itulah kondisi kita,” ungkap tokoh kharismatik yang oleh banyak pihak didengung-dengungkan sebagai sosok pemimpin ideal untuk Kabupaten Tabanan. 

Lebih jauh, Hery Anggligan menambahkan pariwisata memang sektor yang menjanjikan pendapatan menggiurkan.

Kondisi inilah yang kerap kali memosisikan hal-hal yang membahayakan kadang terabaikan.

“Silau mata kita dengan potensi pendapatan yang akan terjadi; yang secara otomatis pemkab akan mendapatkan 10 persen dalam bentuk PHR,” pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, dugaan raibnya sling baja lift gondola Ayuterra Resort dari 3 buah pada 2019 dan tersisa 1 pada 4 bulan lalu sebagaimana diungkap oleh TikToker bernama @cak_mat1993 dalam sebuah video berdurasi 2 menit 10 detik dibidik pihak kepolisian. 

Saat keluarga dan stakeholder pariwisata Bali sedang berduka, I Nyoman Wirajaya, penasihat hukum Ayuterra Resort, Senin, 4 September 2023 menegaskan bahwa seluruh keluarga korban sudah menandatangani perjanjian agar tidak ada penuntutan ke depannya. (bp) 

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!