Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

De Gadjah: Stop Ikut-ikutan Suba Kadung Keto

Pilih yang Tepat untuk Bangsa dan Negara

SADAR MEMILIH: Relawan Semeton Prabowo menggelar kegiatan Bincang Santai Politik (BISTIK) mengangkat tema “Sadar Memilih, Bali Metaksu” di Denpasar pada Selasa, 16 Januari 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Relawan Semeton Prabowo menggelar kegiatan Bincang Santai Politik (BISTIK) mengangkat tema “Sadar Memilih, Bali Metaksu” di Denpasar pada Selasa, 16 Januari 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber beken, diantaranya Made Muliawan Arya, SE., MH alias De Gadjah selaku Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Ida Bagus Yoga Adi Putra selaku Ketua DPC Gerindra Denpasar, Gusti Ayu Putu Ardaba Kory selaku Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Provinsi Bali, dan Desak Gede Maya Agrevina, selaku Wakil sekretaris DPW PSI Bali, serta Akademisi Bali, Hendika Permana.

Made Muliawan Arya, SE., MH alias De Gadjah yang juga Ketua DPD Gerindra Bali sekaligus Caleg DPRD Bali nomor urut 1 dapil Denpasar dari Partai Gerindra menyambut baik diskusi prakarsa Relawan Semeton Prabowo.

Menurutnya, diskusi ini sesuatu yang keren terlebih karena dibuat secara langsung atau daring.

Terkait tema “Sadar Memilih, Bali Mataksu”, Made Muliawan Arya menyebut gambaran Bali pada era 80-an yang dinilai masih sakral dengan budayanya, bersih, asri, rumah tidak ada gerbang seperti sekarang, dan secara niskala disakralkan.

“Meski Bali sebagai pariwisata dunia, Bali tetap sakral dan dicari wisatawan karena alam dan budayanya,” ujarnya, sembari mengajak untuk menjaga Bali tetap bersih, aman, damai, berbudaya, dan adat tetap lestari.

Maka itu, lanjutnya, untuk menjaga Bali diperlukan kesadaran untuk memilih pemimpin yang berkomitmen menjaga pelestarian alam dan budaya Bali.

Masyarakat, kata Made Muliawan Arya, jangan sampai memilih pemimpin yang salah atau hanya ikut-ikutan karena pilihan teman dan sudah tradisi berdasarkan warna partai politik tertentu.

“Jangan ikut-ikutan teman suba kadung keto, suba kadung fanatik dengan warna ini, sekarang memilih pilih mana yang tepat untuk bangsa dan negara,” ujarnya.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini, memilih pemimpin bukan hanya untuk 5 tahun ke depan, namun juga untuk 20 tahun mendatang.

“Kalau memilih Prabowo-Gibran, saya yakin negara kita akan semakin maju menuju Indonesia emas,” tandasnya sembari menambahkan peran relawan yang tulus dan ikhlas dinilai sangat berperan dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Bali.

Di sisi lain, Sekjen Semeton Prabowo, Putu Asrinidevy alias Devy menyebut kegiatan tersebut merupakan agenda yang sudah direncanakan.

“Setelah di Lampung tanggal 7 bulan 1 kemarin, kami memang akan melaksanakan Bistik di Bali. Dan baru bisa hari ini,” ungkapnya.

Devy memaparkan acara tersebut mengambil tema yang disesuaikan dengan permasalahan di Bali.
Selain memang dengan tujuan menanamkan pemahaman terkait program Prabowo-Gibran.

Putu Asrinidevy alias Devy menilai tema yang menjadi topik diskusi ini cukup relevan untuk Bali

“Selain tujuan kami memang untuk, istilahnya membumikan visi-misi Pak Prabowo dan mas Gibran, tentu tema ini kami pilih sesuai dengan isu yang ada di Bali. Seperti pemerataan ekonomi, lingkungan dan Bali yang ditargetkan jadi salah satu kota inovasi,” paparnya.

Sebagai informasi, acara Bistik kali ini mengambil tema, ‘Sadar Memilih, Bali Mataksu’.
Tema tersebut diturunkan dalam subtema seputar program kota inovasi, pemerataan ekonomi, dan lingkungan hidup.

Mantan Presidium KMHDI Pusat itu menilai isu pemerataan ekonomi dan lingkungan di Bali merupakan hal yang penting untuk terus disuarakan. Menurutnya perbedaan pergerakan ekonomi Bali Selatan dan Bali Utara cenderung cukup timpang.

“Isu pemerataan ekonomi antara Bali Utara dan Selatan mesti terus disuarakan. Dan kita bisa yakinkan bahwa itu juga menjadi konsen utama Prabowo-Gibran khusus untuk Bali,” tutur Sekjen Relawan yang dibina oleh Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana itu.

“Kemudian juga lingkungan. Bali sudah darurat masalah lingkungan dan sampah. Dan itu yang kami bahas juga dalam diskusi ini, untuk menemukan solusi konkret permasalahan sampah di Bali,” sambungnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!