Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

110 Mahasiswa Asing BIPAS Unud Diajar Ilmu Tawar Menawar di Pasar Tradisional

TRANSFER BUDAYA: Program BIPAS Universitas Udayana (Unud) gelar workshop pakaian adat Bali bagi mahasiswa BIPAS, Kamis, 6 Oktober 2022 di Auditorium Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana sebelum melepas mahasiswa ke Pasar Tradisional Sanglah.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Program BIPAS Universitas Udayana (Unud) gelar workshop pakaian adat Bali bagi mahasiswa BIPAS, Kamis, 6 Oktober 2022 di Auditorium Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

Acara yang dihadiri sekitar 110 orang mahasiswa BIPAS dari berbagai negara di Eropa ini didampingi pula oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud.

KPU Kabupaten Gianyar KPU Kabupaten Gianyar

Koordinator program BIPAS Unud, Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi, S.S., M.Hum., M.App.Ling. dalam sambutannya memaparkan bahwa busana adat Bali memiliki keautentikannya sendiri yang akan menimbulkan kesan tersendiri bagi mahasiswa BIPAS.

“Kami ingin mengenalkan budaya Bali terutama busana adat Bali bagi mahasiswa BIPAS. Busana adat Bali memiliki keautentikannya sendiri sehingga akan sangat berkesan bagi para mahasiswa saat kembali ke negaranya masing-masing,” paparnya.

Dr. I Made Rajeg mengupas mengenai busana adat Bali sebelum mengajak seluruh mahasiswa BIPAS untuk turun langsung membeli pakaian adat Bali di Pasar Tradisional Sanglah.

Mahasiswa BIPAS didampingi oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya membantu proses komunikasi dengan para pedagang di Pasar Sanglah.

Para mahasiswa BIPAS diajarkan bagaimana cara tawar-menawar di pasar tradisional, khususnya pasar tradisional di Bali.

Setelah itu, mahasiswa BIPAS kembali ke Auditorium Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya untuk melihat demonstrasi cara mengenakan pakaian adat Bali dan langsung mempraktikkannya. 

Dr. I Made Rajeg saat diwawancara berharap program BIPAS ini dapat terus berlanjut dan menjadi ajang bertukar ilmu bagi seluruh mahasiswa bukan hanya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya namun juga mahasiswa asing BIPAS.

“Harapan kami program ini dapat menjadi ajang pertukaran ilmu antara mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal yang nantinya akan memberi dampak positif,” imbuhnya.

Dengan memperhatikan begitu banyak dampak positif dari program BIPAS Unud maka diharapkan program ini dapat terus terjaga keberlangsungannya, dan dapat dilaksanakan secara lebih intensif. (bp/https://s.id/BeritaUnudFIB)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!