Ilustrasi:Gede Gunada
Cerita Panglapuan
udayana telah memulai perjalanan
disambut jayapangus mengukir
bali menjadi dewata
jaya sakti bukan sekadar nama
hingga zaman masih bisa bertahan
sampai kepada anak wungsu
akhir segala adalah cermin dari
seluruh sifat dunia akan tergantikan
menjadi yang maya
fana untuk menggambarkan
segala ketidaksempurnaan
dari titah untuk menuju kelanggengan
perihal gusti di tempat yang berbeda
Karanganyar, 2022
Menuju Puncak Penulisan
aku ada di bukit tegeh
menggambarkan betapa cinta telah
bersemayam dalam dirimu cukup lama
sementara koripan menyimpan bali
dan arca-arca sebagai lambang
watak bangunan ketika
zaman perunggu sedang memangku
laku para punggawa dan abdi
Karanganyar, 2022
Kisah di Gunung Kawi
kau melewati sungai pakerisan
tampaksiring tampak luwes seiring petuah
telah terukir di sisi tebing
kisah-kisah bali bersetubuh dengan padas
berumah candi yang berteman dengan
udayana hingga anak wungsu
gadis bali melintas
di setapak asri
dan ketika sampai di gianyar
gadis itu memahat cerita
tentang sejarah anak-anak generasi
Karanganyar, 2022
Wasan
menyukai keindahan sebagai sukawati
di medan batuan
bali memanggil
para pemuja menjadi gambar
tentang adanya kerajaan yang pernah jaya
dan sejarah akan terus kembali kepada bali
Karanganyar, 2022
===================
Biodata
Yuditeha. Penulis puisi dan cerita yang tinggal di Karanganyar. Pendiri Komunitas Kamar Kata.
Gede Gunada lahir di Desa Ababi, Karangasem, Bali, 11 April 1979. Ia menempuh pendidikan seni di SMSR Negeri Denpasar. Sejak 1995 ia banyak terlibat dalam pameran bersama, antara lain: Pameran Kelompok Komunitas Lempuyang di Hilton Hotel, Surabaya (1999), Pameran “Sensitive” Komunitas Lempuyang di Danes Art Veranda, Denpasar (2006). Ia pernah meraih penghargaan Karya Lukis Terbaik 2002 dalam Lomba Melukis “Seni itu Damai” di Sanur, Bali; Karya Lukis Kaligrafi Terbaik 2009 dalam Lomba Melukis Kaligrafi se-Indonesia di kampus UNHI Denpasar.