Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Prabowo-Gibran Plus Jokowi Effect, Ganjar Nyungsep

MENUNGGU TITAH JOKOWI: Dukungan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo kepada Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Pilpres 2024 menjadi ancaman nyata bagi koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). (ilustrasi istimewa)

 

DENPASAR, Balipolitika.com Efek jika putra mahkota Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka mengikuti kontestasi Pilpres 2024 menjadi ancaman nyata bagi koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang mengusung Ganjar Pranowo dan Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., SH., SU., MIP. sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia.

Lebih-lebih jika Jokowi mendukung penuh sang buah hati menjadi Cawapres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Jokowi Effect diperkuat Fraksi Gerindra dengan 78 kursi parlemen (13,59 persen), Fraksi Golkar dengan 85 kursi parlemen (14,81 persen), Fraksi Partai Amanat Nasional dengan 44 kursi parlemen (7,67 persen), dan Fraksi Demokrat dengan 54 kursi parlemen (9,41 persen) atau total 261 kursi parlemen atau 45,42 persen diprediksi akan membenamkan kekuatan PDI Perjuangan yang mengoleksi 128 kursi di parlemen ditambah 19 kursi PPP atau total 147 kursi parlemen.

Sebagaimana diketahui publik luas, Gibran Rakabuming Raka secara hukum telah sah bisa maju sebagai capres atau cawapres. 

Jika Gibran mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto dan mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi, maka seandainya pemilihan presiden diadakan sekarang, pasangan Prabowo-Gibran jauh mengungguli Ganjar-Mahfud MD.

Survei LSI merilis data, Jokowi Effect sangat menguntungkan Prabowo Subianto yang dukungan terhadapnya meroket dari 35,8 persen menjadi 39,2 persen. 

Sebaliknya, Ganjar Pranowo nyungsep dari sebelumnya memperoleh dukungan sebanyak 30,9 persen terjun bebas menjadi 25,4 persen.

Khusus Anies Baswedan, kondisi ini tidak terlalu berdampak baginya, namun LSI memaparkan data dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dan diusung Partai Nasdem yang punya 10,26 persen kursi di DPR RI, PKB dengan 10,09 persen kursi, dan PKS dengan 8,7 persen kursi juga berpengaruh. Dukungan terhadapnya turun dari sebelumnya 19,7 persen menjadi 19,3 persen. 

“Tampak dukungan pada Prabowo meningkat, sementara dukungan pada Ganjar menurun dan dukungan pada Anies tidak banyak berubah,” demikian temuan survei nasional sikap publik terhadap dukungan politik dalam Pemilu 2024, Minggu, 22 Oktober 2023 dengan 1.229 responden yang ditelepon acak pada 16-18 Oktober 2023. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!