Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Pura Digembok, Puluhan Warga Sembahyang dari Luar

BALI TAK TOLERAN LAGI: Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan yang hendak sembahyang di Pura Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan (PSNKK) terpaksa sembahyang dari pinggir jalan di luar areal pura yang berlokasi di Banjar Dukuh, Gelgel Klungkung, Minggu, 5 Juni 2022.

 

SEMARAPURA.Balipolitika.com– Stop menyebut Bali sebagai provinsi dengan tingkat toleransi yang tinggi. Fakta di lapangan berkata lain. Puluhan umat Hindu yang tergabung dalam Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan yang hendak sembahyang di Pura Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan (PSNKK) terpaksa sembahyang dari pinggir jalan di luar areal pura yang berlokasi di Banjar Dukuh, Gelgel Klungkung, Minggu, 5 Juni 2022.

Ironisnya, hal itu terjadi karena seluruh pintu masuk pura digembok oleh kelompok tertentu yang mengaku sebagai pengempon, pengemong, dan penyungsung pura.

Sejumlah petugas keamanan, baik TNI dan Polri tampak turun ke lapangan memantau kegiatan yang cukup membuat suasana terlihat menegangkan.

Pasalnya karena tak bisa masuk Pura, usai sembahyang, pasemetonan kemudian melakukan aksi (balasan) menggembok seluruh pintu pagar masuk pura. Sehingga di tiap pintu masuk pura terdapat dua kunci.

“Biar adil kami sebagai pemilik pura juga gembok pintu ini. Kedatangan kami mau sembahyang sekaligus bersih-bersih serangkaian akan digelarnya pujawali di pura ini pada Sabtu, 18 Juni 2022 mendatang, namun tidak bisa masuk karena seluruh pintu masuk pura digembok,” jelas Perwakilan Prajuru dan Pengurus Pura Gusti Made Putera (Ketua Bidang Pembangunan) didampingi Sekjen Made Legawa, Gusti Agung Ardhana selaku Ketua Yayasan Kreshna Dananjaya serta Ketut Ngastawa dari (Ketua Bidang Sosial, Politik dan Hukum).

Sesuai rencana selain melakukan persembahyangan ngaturang pejati, pengurus beserta umat akan memasang tetaring jelang piodalan pada Sabtu, 18 Juni 2022 mendatang. Namun karena semua pintu digembok, rencana itu batal. (lit/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!