Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Pasca Lebaran, Dokter Minta Awasi Gula Darah, Batasi yang Manis-Manis

Konsumsi Cukup Sayuran

KONTROL GULA DARAH: Dokter spesialis penyakit dalam dari Advanced Diabetes Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo, Farid Kurniawan sarankan untuk membatasi makanan manis-manis dan berkalori tinggi supaya tetap sehat. 


JAKARTA, Balipolitika.com-
Masyarakat diminta untuk mengontrol gula darah usai Lebaran Idul Fitri 2024. Hal itu dilakukan agar terhindar dari risiko diabetes.

“Tetap harus kendali glikemik (gula darah) supaya tetap sehat. Batasi makanan manis-manis dan berkalori tinggi,” kata dokter spesialis penyakit dalam dari Advanced Diabetes Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo, Farid Kurniawan, Sabtu 20 April 2024.

Bagi orang yang sehat maupun yang menderita diabetes, Farid mengingatkan untuk mengatur asupan makanan setelah Lebaran, terutama yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Orang sehat, kata Farid, tetap berisiko mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia akibat makanan yang tinggi kadar gula.

“Asupan kalori lebih tinggi, asupan gula lebih tinggi, akhirnya gula darahnya juga jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya. Kalau keterusan nanti gula darah semakin tinggi,” ujarnya.

Kadar gula darah bisa dikendalikan dengan mengatur pola makan sehat dan makan sesuai jadwal. Pola makan sehat dapat diatur dengan menerapkan 3J, yaitu jadwal, jumlah dan jenis makanan, yang ditentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas fisik harian.

Masyarakat disarankan untuk memilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah seperti konsumsi sayur untuk mencukupi kebutuhan serat. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan panduan Kementerian Kesehatan tentang porsi makan, yaitu setiap piring diisi setengah bagian sayuran dan buah, seperempat bagian diisi protein, dan seperempat bagian diisi sumber karbohidrat.

Hal yang tidak kalah penting, latihan fisik dengan berolahraga untuk menjaga keseimbangan asupan kalori yang masuk dan keluar, memperbaiki resistensi insulin, dan mengoptimalkan kendali gula darah.

“Kalau masuk makan berkalori banyak berarti diimbangi dengan aktivitas fisik banyak. Menyempatkan waktu berolahraga hasilnya akan lebih bermanfaat menstabilkan gula darah,” kata Farid.(bp/luc)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!