Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Emil: Prabowo-Gibran Akan Terapkan Solo Technopark Skala Indonesia

Jawab Tantangan Zaman

JAWAB TANTANGAN: Jurubicara Gibran, Emil Elestianto Dardak menjelaskan, tantangan era disrupsi teknologi adalah penciptaan lapangan kerja bagi anak-anak muda Indonesia

 

 

SOLO, Balipolitika.com- Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi salah satu tantangan yang siap dijawab pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Jurubicara Gibran, Emil Elestianto Dardak menjelaskan, tantangan era disrupsi teknologi adalah penciptaan lapangan kerja bagi anak-anak muda Indonesia.

Salah satu cara yang akan dilakukan Prabowo-Gibran adalah mengadopsi konsep Solo Technopark dalam skala nasional sebagai langkah awal. Yaitu dengan meningkatkan keterampilan angkatan kerja Indonesia.

“Solo Technopark itu termasuk yang terbaik di Indonesia untuk inkubatornya. Para pemuda akan dibekali dengan skill masa depan, seperti programming, web designer, dan e-commerce,” ujar Emil dalam keterangannya, Minggu 4 Februari 2024.

Emil menjelaskan, visi technopark adalah meningkatkan keterampilan yang bukan sekadar mempersiapkan anak muda menjadi pencari kerja. Tetapi, juga mendoronh mereka menjadi pencipta lapangan kerja.

“Kita sekarang sudah berada di era gig economy. Orang bekerja tidak lagi menjadi karyawan dari jam 9 sampai jam 5 di kantor. Mereka bisa jadi freelance atau pekerja mandiri, yang tidak tergantung pada slip gaji bulanan. Nah, para gig workers inilah yang akan kita cetak,” tuturnya.

Maka dari itu, Wakil Gubernur Jawa Timur itu meyakini, dengan keterampilan yang memadai dari anak muda Indonesia, peluang untuk bekerja berdasarkan output oriented bukan input oriented bakal terwujud.

“Seperti pencipta lagu yang membuat lagu kurang dari 1 jam. Kita enggak bisa bayar mereka kecil karena cepat menulis musiknya. Itu kan akumulasi dari kreativitas dia berkarya selama ini,” ucapnya.

“Jadi yang kita siapkan adalah produktivitas bahwa format bekerjanya tidak lagi berapa lama mantengin layar komputer, tapi seberapa bagus produktivitasnya,” demikian Emil.(bp/luc) 

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!