Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Richard Sidharta: 2 Tahun Sekolah Tidur, ANPS Bahas Pos Covid Era

PROFESIONAL: Association of National and Private School (ANPS) Lead Advisor, Richard Sidharta menjelaskan pentingnya membangun profesional development guru-guru di Indonesia.

 

KUTA, Balipolitika.com- 120 leaders dari 60 sekolah swasta di Indonesia berkumpul di Bali pada Kamis dan Jumat, 1-2 September 2022.

Membangun perspektif proses belajar mengajar pasca pandemi Covid-19 menjadi bahasan utama dalam acara yang dipusatkan di Ballroom Sheraton Bali Kuta Resort, Badung.

Association of National and Private School (ANPS) Lead Advisor, Richard Sidharta menjelaskan pentingnya membangun profesional development guru-guru di Indonesia.

“Asosiasi ini berdiri sejak 20 tahun lalu. Sudah cukup lama di Indonesia. Kami memiliki tujuan untuk membangun profesional development guru-guru di Indonesia. Untuk membangun kapasitas profesionalisme di bidang pendidikan tanah air,” ucap Richard Sidharta ditemui Jumat, 2 September 2022 di lokasi acara.

Terangnya ANPS sudah running workshop dan conference di Jakarta serta di area lain. Termasuk Bali, Surabaya, Makassar, Bandung, dan provinsi lainnya.

“Association of National and Private School (ANPS) menggelar Leadership Conference yang mengusung tema “Empowering Our School Communities Through Positive Change” dengan tujuan leaders alias pemimpin dari sekolah-sekolah members memikirkan aktivitas pembelajaran pos Covid-19 era,” urainya.

Richard Sidharta menegaskan perspektif pasca pandemi Covid-19 yang hampir 2 tahun membuat para peserta didik belajar secara online dari rumah harus dipikirkan matang-matang. Baik untuk para siswa maupun tenaga pendidik alias guru.

“Kita tidak bisa menganggap era sebelum Covid-19 dan pasca Covid-19 itu sama saja seolah kita tidur 2 tahun terus bangun. Pasti ada banyak masalah yang harus disiasati,” terangnya.

Leadership conference ini mengajak setiap kepala sekolah untuk bertukar pikiran tentang banyak hal. Salah satunya terkait solusi yang dihadapi untuk dipecahkan bersama-sama.

“Sebagai member asosiasi ini kita ada teman di mana-mana. Bisa jadi sekolah di sebelah saya tidak sama profilnya. Sekolah di kota lain bisa jadi profilnya sama, kurikulumnya sama. Nah kita tentu dapat teman baru yang barangkali punya masalah sama. Intinya, bersama-sama kami membangun sekolah. Dengan kata lain bersahabat agar setiap sekolah mendapatkan kesempatan yang paling baik. Bagaimana siswa bisa mendapatkan kesempatan terbaik jika guru-guru tidak memberikan yang terbaik? Itulah yang menjadi bahasa utama konferensi ini,” tegasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!