NUNUKAN, Balipoltitika.com- Pejabat Karantina Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Indonesia (UPT Barantin) di Tarakan lakukan pemeriksaan tomat.
Umar pejabat Karantina yang bertugas mengungkapkan kali ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap 3,2 ton tomat tujuan Malaysia.
“Sebelum dterbitkan sertifikasi, kami lakukan tindakan karantina yaitu pemeriksaan fisik secara visual. Guna memastikan adanya kemungkinan terpaparnya OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, red),” ungkap Umar, Senin (13/11).
Selain itu, Umar juga menyampaikan setelah dilakukan pemeriksaan, komoditas bernilai Rp 32 juta ini dinyatakan sehat dan diterbitkan sertifikat karantina.
Hal demikian membantu petani agar komoditasnya diterima oleh negara tujuan dan tidak mengalami penolakan.
Minat pasar Malaysia akan sayuran asal Indonesia semakin hari semakin meningkat untuk dilalulintaskan.
Berdasarkan data IQFAST hingga November 2023, UPT Barantin di Tarakan telah melakukan sertifikasi ekspor sayuran segar berupa tomat sebanyak 41,58 ton tujuan Malaysia.
Ahmad Mansuri Alfian, Kepala UPT Barantin di Tarakan secara terpisah mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendukung fasilitasi perdagangan dengan melakukan percepatan layananan dan pendampingan kepada para eksportir.
“Kami berharap di tahun 2023, komoditas ekspor asal Provinsi Kalimantan Utara Khususnya dari Kabupaten Nunukan terus meningkat. Baik volume, frekuensi maupun ragam jenis produk komoditas pertanian,” imbuh Alfian. (nik/bp)
