Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni & BudayaSosial

Koster: Jangan Malu Pakai Bahasa Bali

LESTARIKAN BAHASA IBU: Gubernur Bali, Wayan Koster tutup Bulan Bahasa Bali 2022 dan peluncuran Tema Bulan Bahasa Bali 2023 “Banyuning” yang ditandai dengan mendayung perahu.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi menutup penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 yang dilaksanakan sebulan penuh di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Senin (28/2/2022). Dalam sambutannya, Koster mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya pemerintah kabupaten/kota sampai tingkat desa/kelurahan yang ikut melaksanakan Bulan Bahasa Bali hingga berjalan lancar. Koster menegaskan tujuan Bulan Bahasa Bali adalah untuk melestarikan bahasa Bali sebagai bahasa ibu di tengah kemajuan teknologi atau modernisasi.

Bulan Bahasa Bali yang rutin dilaksanakan setiap Februari diharapkan tidak hanya sekedar simbolisasi semata, melainkan sebagai wadah untuk belajar khususnya para generasi muda, dalam memperdalam bahasa dan budaya Bali. Dalam pelaksanaan Bulan Bahasa Bali V, Koster meminta agar cakupannya diperluas dan yang menjadi sasaran utama adalah generasi muda.

“Karena untuk memperkokoh bahasa, budaya, dan adat istiadat budaya Bali dipegang oleh generasi muda. Generasi muda harus dicetak menjadi SDM yang unggul, berkualitas, dan memegang teguh budaya Bali,” ucapnya.

Koster juga berpesan kepada generasi muda agar tidak malu untuk menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari karena hal tersebut merupakan salah satu upaya melestarikan bahasa ibu. Selain itu ditekankan dari 1.400 desa adat di Bali, 1.200 desa adat sudah menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali. Diharapkan ke depan dilakukan serentak tanpa kecuali sehingga bahasa Bali benar-benar kokoh.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha melaporkan Bulan Bahasa Bali sebulan penuh diisi berbagi kegiatan, yaitu Wimbakara (lomba-lomba) digelar secara luring dan daring. Lomba yang digelar secara luring bertempat di Gedung Ksirarnawa diantaranya Nyurat Aksara Bali (SD), Ngwacen Aksara Bali (Daa Truna), Pidarta (Bendesa Adat), Nyatua Bali (Paiketan Krama Istri), dan Wiwada (Debat) Mabasa Bali (SMA/SMK). Sebagai pesertanya dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Sementara untuk kategori umum, ada lomba Musikalisasi Puisi Bali, Artikel Mabasa Bali, Komik Online Mabasa Bali, Poster Online Mabasa Bali dan Fotografi untuk Caption Mabasa Bali. lomba ini digelar secara luring dan daring. Serta dilakukan konservasi atau merawat lontar bahasa bali, dimana telah berhasil melakukan konservasi terhadap 1000 cakap lontar.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan piagam penghargaan Bulan Bahasa Bali, di antaranya Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada Drs. Nengah Medera, M.Hum dan I Made Degung. Juga penyerahan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021, yaitu Kabupaten Karangasem (Meteruna Nyoman, Genjek, Nyeraman, Blayag Karangasem, Abuang Luh Muani, Kerajinan Ata Karangasem); Klungkung ( Tenun Cepuk Nusa Penida,Dewa Masraman, Barong Nong Nong Kling, Mecaru Mejaga Jaga); Tabanan (Joged Nini); Buleleng (Gambuh Bungkulan, Saba Malunin Desa Pedawa, Megangsing Buleleng); Gianyar (Rejang Ilud, Ngerebeg Tegallalang); Badung (Baris Babuang), Prov. Bali (Mandolin, Be Guling). (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!