Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

SELEBRITIS

Pantas, Kenapa Fans Swift Taylor Loyal dan Fanatik

FANS FANATIK: Taylor Swift Semakin Mendunia, Memiliki Ribuan Fans Swift Taylor yang Sangat Loyal dan Fanatik

 

LOS ANGELES Balipolitika.com- Pantas Majalah Time (2023) menobatkan Swift Taylor sebagai “PERSON Of THE YEAR”, atau menjelma jadi orang berpengaruh di dunia. Ketenarannya selain menyedot banyak penonton konser, dan menghasilkan uang melimpah, juga menarik minat para akademisi melakukan “Swiftposium”, yaitu simposium menelah pengaruh Swift Taylor di dunia, dan juga memunculkan aliran baru pemikiran ekonomi dengan istilah “Swiftonomics”, yaitu pandangan menganggap even konser Swift Taylor sebagai stimulus pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) suatu negara. Kesuksesan Swift Taylor di panggung hiburan tidak bisa dipisahkan dari loyalitas para Swifties, sebutan bagi penggemar setia dan fanatik Swift Taylor.

Pola interaksi Swift Taylor dengan Swifties diketahui memiliki keterikatan emosional yang kuat, bahkan berbentuk “Ilusi Keintiman” meminjam istilah psikolog Horton dan Wohl (1956), yaitu keintiman seperti hubungan antarpribadi yang authentik, dan adanya “identitas kolektif”, atau merasa memiliki dan ingin jadi bagian dari sebuah komunitas.

Musik dan syair lagu ciftaan Swift Taylor yang dinyanyikannya sendiri diangkat dari kisah cinta romantis pengalaman dirinya atau mencerminkan pengalaman hidupnya diidentifikasi oleh para Swifties bagaikan kesamaan nasib dan pengalaman bersama sehingga muncul ikatan emosional yang kuat, serta fanatisme dan loyalitas.

Bahkan kisah nyata kehidupan percintaan atau kisah kencan Swift Taylor dengan Travis Kelce, pemain sepakbola, dan model siaran olahraga mengundang reaksi gembira, cemburu dan protektif dari Swifties. Bukan hanya kisah yang tertuang didalam syair lagu mampu menarik keterikatan emosional Swifties, tetapi kehidupan pribadi Swift Taylor juga bagaikan kisah nyata pada diri para Swifties. Sehingga wajar muncul pertanyaan “Mengapa Fans atau penggemar Swift Taylor sangat fanatik mencintainya ?”

Beberapa jurnal penelitian psikologi mengatakan bahwa sikap fanatik dan rasa sangat mencintai tumbuh dari adanya kesamaan perasaan dipahami dan diakui. Lirik lagu Swift Taylor dipahami penggemarnya sebagai ekspresi perasaan yang sama dan cermin pengalaman hidup yang sama, kisah mirip dan pengakuan saling memahami dan diakui, seolah-olah mereka tidak sendirian dalam kebingungan, kesepian dan kebingungan. Ada perasaan ber-empati, yaitu saling memahami apa yang sedang dirasakan dan memenuhi dengan tepat apa yang dirindukan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah faktor paling kuat menimbulkan pola relasi dan hubungan loyal, panatik dan sangat mencintai adalah ketika seseorang merasa lebih dipahami oleh orang lain, dan pengalaman divalidasi oleh orang lain akan mengaktifkan area penghargaan dan koneksi sosial di otak manusia, yang lazim disebut dalam ilmu psikologi “Ventral Striatum” dan “Insula Tengah”, yaitu perasaan divalidasi menciftakan keterhubungan sosial dan hubungan yang menggembirakan serta dilandasi rasa cinta.

Sebaiknya, pengalaman disalahpahami akan mengaktifkan area otak “Insula Anterior” yaitu area otak yang berkaitan dengan suasana hati negatif atau menyakitkan. Para Swifties terhubung melalui perasaan yang sama, dan merasa dipahami dan diakui. Penggemar tidak hanya melihat pengalaman pribadi Swift Taylor dalam lirik lagunya, tetapi merasa terhipnotis merasakan rasa kebersamaan dengan Swift Taylor dan jutaan penggemar lainnya. (dp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!