Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Diduga Depresi Istrinya Gagal Caleg, Suami Tubrukkan Diri ke Kereta Api

Kereta dari Jember ke Banyuwangi

NAAS: Pria bernama Stanley Rorimpandey (46 tahun), warga Perumnas Patrang, Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember, tewas di rel kereta api, diduga karena banyak masalah termasuk depresi istrinya gagal caleg. 


JEMBER, Balipolitika.com-
Pria bernama Stanley Rorimpandey (46 tahun), warga Perumnas Patrang, Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember, tewas di rel kereta api.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Nanas, dekat rumahnya, pada Rabu pagi 13 Maret 2024.

Stanley merupakan suami dari seorang caleg Partai Perindo bernama Wiwin Firmaningtyas. Pada Pemilu 2024, Wiwin gagal melaju jadi anggota parlemen.

Saksi mata, IW (23), menuturkan korban baru saja ngopi di warung.

“Kabar yang santer sih, korban habis ada masalah keluarga, mungkin persoalan rumah tangga, mungkin masalah ekonomi,” kata IW.

“Apalagi istrinya kan habis nyaleg tapi gagal. Dari Perindo,” ujar IW.

Warga hanya mengetahui korban jarang keluar karena sakit stroke. Jalan kakinya pun sudah tidak bisa normal.

Tiba-tiba Berjalan ke Rel
Kanit Reskrim Polsek Patrang, Ipda Andrias Suryo Rubedo, menceritakan momen peristiwa itu.

“Korban itu awalnya ada di warung sekitar palang pintu perlintasan rel kereta api. Kemudian ada sinyal kereta akan lewat dan palang pintu tertutup. Korban ini berdiri di arah timur, kemudian korban (berjalan) pindah di sebelah tempat penjagaan palang pintu,” kata Andrias.

Saat kereta akan melintas, lanjutnya, entah bagaimana korban ini tiba-tiba berjalan ke tengah rel.

“Apa mungkin mau menyeberang atau tidak tahu ada kereta api lewat. Korban pun (tertabrak) tertampar kereta api. Saat itu warga sudah meneriaki korban dan bermaksud akan membantu. Korban meninggal di lokasi kejadian,” ujarnya.

“Korban ini diketahui juga kakinya pincang saat berjalan. Karena (juga menderita) sakit stroke,” sambungnya.

Terkait kecelakaan yang dialami korban, lebih lanjut kata Andrias, korban tertabrak kereta api yang melaju dari arah barat ke timur.

“Atau dari arah Stasiun Jember menuju Banyuwangi. Saat itu kereta yang melintas hanya loko saja atau kepalanya. Tidak bawa gerbong kereta,” ucapnya.

Terkait isu bunuh diri yang dilakukan korban. Dari informasi yang beredar di masyarakat sekitar. Andrias enggan menjelaskan detail.

Pihakya hanya memastikan korban meninggal akibat kecelakaan kereta api.

“Apakah ada motif lain (dugaan bunuh diri), terkait kecelakaan kereta api ini? Kami tidak tahu. Namun demikian, kejadian kecelakaan ini akibat kelalaian korban,” ujarnya.

“Korban ini juga suami seorang Caleg bernama Wiwin,” sambungnya.(bp/luc)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!