Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Wisman Nyeker di Tol, De Gadjah Singgung Bandara Bali Utara

SEIMBANGKAN BALI: Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, SE, MH., alias De Gadjah bersama Ketua TKD Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sebuah kegiatan. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Fakta bahwa Provinsi Bali tidak lagi menjadi destinasi utama liburan musim panas bagi wisatawan asing asal Australia menjadi kabar buruk membuka tahun 2024.

Kabar buruk ini diperparah oleh kemacetan parah hingga sejumlah wisatawan asing terpaksa berjalan kaki dari Tol Bali Mandara menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai agar tidak ketinggalan pesawat, Jumat, 29 Desember 2023.

Kondisi ini tak terelakkan menjadi sorotan dunia internasional sekaligus mencoreng citra pariwisata Bali pasca pulih dari pandemi Covid-19.

Tak sedikit pula wisatawan asing mengaku kapok berwisata di Bali yang jumlah kendaraannya tidak terkendali hingga memicu kemacetan.

Diketahui jumlah kendaraan bermotor di Bali lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya.

Di tahun 2022, Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta menyebutkan jumlah kendaraan bermotor di Pulau Dewata mencapai 4,7 juta unit sementara jumlah penduduk Bali 4,3 juta jiwa.

Jumlah kendaraan ini dipastikan bertambah hingga akhir Desember 2023 hingga akhirnya tragedi macet total Jumat, 29 Desember 2023 terjadi.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, SE, MH., alias De Gadjah menyebut kondisi tersebut tidak boleh berlangsung lama dan harus segera dipecahkan jika Provinsi Bali masih ingin menjadi daerah tujuan pariwisata internasional.

Jelas Made Muliawan Arya, SE, MH., lalu lintas kendaraan terkonsentrasi di Bali Selatan, khususnya Kabupaten Badung dan Kota Denpasar karena pusat perekonomian Provinsi Bali berada di dua wilayah ini.

Dalam rangka memeratakan pertumbuhan perekonomian di Bali Utara dan Bali Selatan, pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng yang telah disetujui oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo namun ditolak mentah-mentah oleh Ketua Umum PDI Perjuangan pada Senin, 16 Januari 2023 dinilai memberikan solusi revolusioner.

Meski dinilai tidak strategis dan hanya buang-buang duit sebagaimana disampaikan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan dalam kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bandara Internasional Bali Utara dinilai memiliki potensi signifikan menciptakan pemerataan ekonomi dan pembangunan di Bali.

“Akibat ketidaknyamanan ini turis asing mungkin akan berpikir lagi untuk berkunjung ke Bali. Sudah saatnya pemerintah, terutama pemerintahan baru yang akan datang memikirkan infrastruktur baru termasuk perlunya Bandara Bali Utara untuk menambah kapasitas penerbangan ke Bali sekaligus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi Bali Utara dan Bali Selatan yang saat ini sangat timpang,” ucap Made Muliawan Arya, SE, MH. yang saat ini mengemban amanat sebagai Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali sekaligus Caleg DPRD Bali nomor urut 1 Dapil Denpasar.

Imbuh, Made Muliawan Arya, SE, MH. pembangunan Bandara Internasional Bali Utara akan memberikan manfaat signifikan bagi Kabupaten Buleleng yang dulu merupakan Ibu Kota Provinsi Bali saat masih bernama Sunda Kecil.

“Bandara baru otomatis akan mendorong lahirnya infrastruktur pendukung lainnya yang tidak hanya akan melancarkan lalu lintas orang dan barang tetapi juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat setempat yang pada gilirannya dapat mengurangi angka kemiskinan,” beber Made Muliawan Arya, SE, MH.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkap alasan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Capres Prabowo Subianto merealisasikan Bandara Bali Utara jika terpilih menjadi Presiden RI 2024.

Jelasnya Prabowo ingin Bali menjadi pusat pariwisata dunia dan tujuan wisata bisa menampung sebesar-besarnya kedatangan wisatawan mancanegara.

“Bandara Ngurah Rai selama ini sudah sangat padat. Antriannya panjang. Dikeluhkan oleh maskapai internasional. Banyak sekali maskapai internasional yang mau masuk Bandara Ngurah Rai hanya dapat slot cuma satu seminggu, dua seminggu,” ungkapnya dalam kegiatan Konsolidasi DPD Gerindra Bali di Denpasar, Sabtu, 3 November 2023 lalu. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!