Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Diterjang Korona, Aset BPD Bali Naik Rp 27,70 T

KOMPAK: Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma (tengah) diapit jajaran direksi.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Bank BPD Bali tetap kokoh di masa pandemi Covid-19. Buktinya, pada triwulan II tahun 2021, total aset Bank BPD Bali tumbuh sebesar 8,34% (y-o-y). Dari Rp 25,57 Triliun (T) menjadi Rp 27,70 T. Peningkatan aset tersebut dicapai dari pertumbuhan kredit sebesar Rp 19,65 T dari sebelumnya Rp 18,53 T. Terdistribusi untuk kredit konsumtif sebesar Rp 10,12 T, kredit investasi Rp 6,94 T, dan kredit modal kerja Rp 2,59 T.

Untuk mempercepat akses keuangan, Bank BPD Bali menawarkan pembiayaan berbagai produk kredit berupa kredit KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil, kredit modal kerja, kredit investasi serta produk kredit lainnya. Sampai dengan triwulan II tahun 2021, penyaluran KUR mencapai Rp 1,52 T dari semenjak ditetapkan menjadi bank penyalur KUR. Pada tahun 2021 target penyaluran KUR Bank BPD Bali sebesar Rp 830,2 Miliar (M) dan pada triwulan II terealisasi sebesar Rp 491,8 M dari target sebesar Rp 300 M atau mencapai 163,93%.

Pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BPD Bali pada triwulan II tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 9,50% (y-o-y). Dari Rp 21,49 T menjadi Rp 23,53 T. Proporsi terbesar bersumber dari peningkatan deposito sebesar 31,48%; dari sebelumnya Rp 8,41 T menjadi Rp 11,06 T. Pencapaian giro dan tabungan mengalami penurunan masing-masing sebesar 12,17% dan 1,54% secara y-o-y yang disebabkan oleh belum bergairahnya perekonomian sehingga masyarakat cenderung menyimpan dana pada instrumen deposito.

Bank BPD Bali juga mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Realisasi program ini sampai dengan triwulan II tahun 2021 berupa pemberian relaksasi atau restrukturisasi kredit kepada 11.265 debitur dengan harapan dapat memberikan ruang bagi debitur yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 untuk dapat tetap survive. Penyaluran subsidi tambahan bunga KUR sejak Mei 2020 kepada 12.060 debitur dengan nominal Rp 43,7 M, penyaluran subsidi bunga kredit UMKM Non KUR sejak Mei 2020 kepada 5.394 debitur dengan nominal subsidi Rp16,06 M, penyaluran kredit kepada UMKM dengan penjaminan dari pemerintah sebanyak Rp 18,03 M, penyaluran kredit kepada korporasi dengan penjaminan dari pemerintah yang saat ini menandatangani PKS dengan LPEI, penyaluran PUN tahap I dengan total Rp 2,59 T kepada 13.150 debitur atau sebesar 370% dari target Rp 700 M, serta penyaluran PUN tahap II dengan total realisasi Rp 1,9 T kepada 11.308 debitur, mencapai 172,30% dari target Rp 1,1 T.

Dalam kondisi penurunan perekonomian akibat restrukturisasi kredit, Bank BPD Bali berupaya meningkatkan pembentukan Cadangan Kerugian Kredit Ekspektasian (CKKE) secara (y-o-y) sebesar 29,09% dari sebelumnya sebesar Rp 780 M menjadi Rp 1,01 T sehingga berdampak pada penurunan laba sebesar 15,22 % (y-o-y). Dari sebelumnya Rp 389 M menjadi Rp 321 M. Pencapaian laba ini sebesar 123,33% dari target RBB semester 1 tahun 2021. (rls/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!