Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Bencana Alam

NTT Digoyang Gempa Magnitudo 6,6

Tidak Berpotensi Tsunami

KAGETKAN WARGA: Pusat gempa berada 24 km Tenggara Kota Kupang atau 41 km barat daya Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. BMKG merilis kejadian tersebut tidak berpotensi tsunami.

 

NTT, Balipolitika.com Gempa kuat mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 2 November 2023 pukul 05.04 Wita.

Warga NTT dikabarkan panik sebab kekuatan fenomena geologi tersebut mencapai magnitudo (M)6,6 dan terjadi dini hari.

Perkembangan terkini pada pukul 06.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan adanya kepanikan warga di beberapa wilayah.

Gempa dirasakan kuat dengan periode waktu berbeda, seperti di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Rote Ndao.

BNPB terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak.

Laporan yang diterima dari Kabupaten Kupang, BPBD setempat menyebutkan guncangan kuat berlangsung selama 2 hingga 5 detik hingga warga berhamburan keluar rumah.

Sedangkan di Kabupaten TTS, warga merasakan getaran sedang sekitar 1 hingga 3 detik. Masyarakat pun panik saat gempa terjadi.

Hal serupa juga dialami warga Kabupaten Rote Ndao. Durasi lebih panjang dirasakan warga, BPBD setempat menginformasikan guncangan sedang berlangsung 5 hingga 6 detik.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak pascagempa dari wilayah tersebut. Namun demikian tim reaksi cepat BPBD masih melakukan pemantauan situasi di lapangan.

Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan parameter gempa yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa M6,6 berkedalaman 10 km.

Pusat gempa berada 24 km Tenggara Kota Kupang atau 41 km barat daya Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. BMKG merilis kejadian tersebut tidak berpotensi tsunami.

Dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intesity (MMI), Kupang terpantau VI MMI, Kabupaten TTS IV-V MMI, Rote, Waingapu dan Alor III MMI, sedangkan Lembata dan Larantuka II MMI. BMKG mendeskripsikan VI MMI adanya getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Berdasarkan kajian inaRISK, wilayah NTT memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 22 kabupaten di provinsi ini berpotensi bahaya tersebut, di antaranya wilayah-wilayah di atas yang melaporkan adanya guncangan.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Setelah kejadian, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan yang terdampak gempa. Di samping itu, jangan terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasa terjadi pada situasi krisis atau setelah fenomena gempa terjadi. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!