Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Dicap Produk Gagal, 13 Siswa SMAN Bali Mandara Raih Beasiswa Kuliah Gratis ke Jepang

KAUM MARHAEN BALI BERPRESTASI INTERNASIONAL: Para siswa SMA Bali Mandara berfoto saat menerima kunjungan keluarga besar Koperasi Sari Sedana Luwih yang merayakan HUT di kontrakan mereka yang dibayarkan pengusaha murah hati asal Nusa Penida, I Ketut Lea Wijaya.  

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Akal sehat masyarakat Bali sepertinya sedang dipermainkan oleh Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster.

Pasalnya, Sekolah Bali Mandara yang dicap gagal oleh Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Prof. Dr. I Made Damriyasa yang juga Rektor UNHI Denpasar sehingga mulai tahun ajaran 2022/2023 keistimewaannya dihapus dan menjadi sekolah biasa justru terus menorehkan prestasi gemilang.

Teranyar, 13 orang siswa jebolan sekolah progresif yang merekrut siswa miskin melalui seleksi berlapis ke pelosok-pelosok Bali selama 6 bulan untuk satu angkatan itu menerima beasiswa kuliah gratis ke Negeri Sakura, Jepang.

Ke-13 siswa jebolan Sekolah Bali Mandara penerima Nozomi Scholarship atau beasiswa harapan kuliah di Jepang tersebut terdiri atas Ni Luh Ekarini (asal Bebandem, Karangasem), Ni Komang Ananta Wahyuni (asal Kintamani, Bangli), Putu Sri Kusumayani (asal Kubutambahan, Buleleng), Putu Diana (asal Busungbiu, Buleleng), Kadek Dwi Andina Widyani (asal Kubutambahan, Buleleng), I Kadek Ardika Yana (asal Rendang, Karangasem), I Ketut Juliadi (asal Gerokgak, Buleleng), Ni Putu Cindy Febianti (asal Kecamatan Karangasem, Karangasem), Ni Komang Juni Lestari (asal Melaya, Negara), Kadek Oka Linggayani (asal Busungbiu, Buleleng), Putu Purwani (asal Gerokgak, Buleleng), Putu Ayu Sumianingsih (asal Busungbiu, Buleleng), dan Ni Putu Suryani (asal Kubu, Karangasem).

Sejumlah siswa SMA Bali Mandara lain juga diketahui sedang berjuang untuk memperoleh beasiswa ini.

Mereka yang sudah lolos akan mengenyam pendidikan di Tahara Global College of Welfare, Prefektur Aichi, Jepang.

Karena seluruh mata kuliah akan disampaikan dalam bahasa Jepang, maka sebelum berangkat ke Negeri Matahari Terbit di bulan Oktober 2022, mereka dibekali kemampuan berbahasa di Bali Japan International College (BALI JAPANIC) hingga mengantongi sertifikat N4.

Bali Japanic, yang berlokasi Jalan Prof. IB Mantra No. 888X, Kesiman, Kertalangu, Denpasar Timur, merupakan business partner dari Fujuen Group dan Tahara Global College of Welfare.

“Mereka dipersiapkan menjadi tenaga kerja terampil, khususnya di bidang keperawatan (caregiver). Setelah menempuh pendidikan di Tahara Global College of Welfare, Prefektur Aichi, Jepang, mereka akan langsung diikat kontrak kerja sebagai tenaga terampil dengan durasi 5 tahun. Para siswa SMA Bali Mandara yang terpilih mampu bersaing dengan kakak-kakanya yang sudah berstatus mahasiswa untuk merebut kesempatan emas ini. Mereka adalah juara yang sebenarnya,” ungkap Founder sekaligus Direktur Bali Japan International College, Made Sukadana Antara, Selasa, 5 Juli 2022.

Sosok lulusan terbaik Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra Universitas Udayana (kini Fakultas Ilmu Budaya Unud, red) menjelaskan Nozomi Scholarships dilatarbelakangi terpuruknya perekonomian di Bali akibat pandemi.

Bebernya untuk bekerja ke Jepang dengan program normal diperlukan biaya puluhan juta rupiah. Sedangkan untuk program kuliah ke Jepang perlu biaya hingga ratusan juta rupiah.

“Jelas hal ini sangat berat bagi masyarakat kebanyakan. Saya sendiri sebagai masyarakat Bali sangat berterima kasih kepada Fukujuen Group dan Tahara Global Welfare of College di Aichi Jepang yang telah bersedia mensponsori dan memberikan beasiswa ini. Di Jepang saat ini kondisinya memang sedang membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) terampil, khususnya di bidang keperawatan (caregiver). Mereka menginginkan SDM Bali yang terkenal ramah dan memahami hospitality. Saya pikir ini kesempatan luar biasa. Di masa depan belum tentu kesempatan ini datang lagi. Kapan lagi bisa kuliah di negara maju dengan program beasiswa? Istimewanya lagi, langsung dapat kontrak kerja di sana setelah kuliah. Bahkan biaya tiket, apartemen semua juga difasilitasi,” ungkap sosok yang pada 2016 menjadi penerjemah dan pendamping Profesor Onda dari Keio University Jepang saat meneliti organisasi subak dan kehidupan nelayan di Bali.

Mariko Usami, perwakilan Fukujuen Group menegaskan, Fukujuen Group memiliki reputasi yang luar biasa.

Ungkapnya Nozomi Scholarships bukan hanya sebuah program bergengsi, namun juga merupakan sebuah program yang bisa menjadi pengubah jalan cerita sukses para peraihnya.

“Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh adik-adik, putri-putra terbaik Bali,” terangnya sembari mengulas Fukujuen Group adalah company yang bergerak di bidang keperawatan lansia alias caregiver yang memiliki puluhan cabang roujin home.

Mariko Usami yang secara langsung datang ke Sekolah Bali Mandara di Kubutambahan, Buleleng dan mewawancarai para orang tua siswa penerima beasiswa ini mengatakan bahwa Fukujuen Group tersebar di beberapa wilayah di Prefektur Aichi, Jepang.

Untuk mempersiapkan SDM yang kompeten, Fukujuen Group bekerja sama dengan Tahara Global College of Welfare dan Bali Japan International College (BALI JAPANIC). (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!