SANGAT TIDAK NYAMAN: I Wayan Suma (55 tahun), salah seorang warga yang tinggal di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu di Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra.
DENPASAR, Balipolitika.com- Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu yang dibangun di Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra dekat dengan pemukiman penduduk menghadirkan malapetaka.
Garansi tidak bau yang disampaikan pihak pengelola hingga akhirnya masyarakat menyetujui pembangunan TPST tersebut hanya bualan semata.
Wilayah di sekitar TPST Kesiman Kertalangu kini menjadi tempat yang sangat-sangat tidak nyaman karena bau busuk super menyengat.
Saking busuknya bau yang bersumber dari TPST Kesiman Kertalangu, warga setempat bahkan mengaku kesulitan bernafas.
Penderitaan ini semakin menjadi-jadi karena seluruh barang yang berada di rumah warga, terutama pakaian yang sedang dijemur di luar rumah juga berbau busuk.
Salah seorang warga, I Wayan Suma (55 tahun) asal Biaung Asri mengeluhkan bau busuk menyengat juga membuat nafsu makannya berkurang.
“Nafsu makan berkurang, kepala pusing-pusing, dada sesak, dan muntah-muntah. Harapan saya pihak pengelola membuat filter asap agar bau yang keluar tidak menyengat,” harapnya.
Diketahui menyikapi kondisi terkini pasca beroperasinya TPST Kesiman Kertalangu warga setempat sempat menyampaikan surat pernyataan keberatan warga disertai dengan bubuhan tanda tangan pada 2 Juni 2023.
Sebulan lebih berlalu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara malah lebih memilih ngigel topeng di Lumajang, Jawa Timur pada Kamis, 13 Juli 2023 dibandingkan menemui warganya sendiri. (tim/bp)
