Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Prokes Senjata Utama Lolos dari Maut Covid-19

Prof. Suyasa Singgung PPKM Keluarga

TETAP SEMANGAT: Dekan FK Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, SpB Sp OT (K) bersama Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- 1.873 nyawa warga Bali direnggut Covid-19 hingga Jumat (23/7/2021). Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah karena kasus aktif meroket hingga tembus 8.625 kasus dari total 65.257 angka positif. Merespons kondisi ini, Dekan FK Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, SpB Sp OT (K) menyebut institusi pendidikan harus melihat situasi kekinian yang terjadi. Ungkapnya, FK Unud telah memprediksi peningkatan kasus pandemi Covid-19 dan saat ini sudah mengerahkan tim untuk meredam kasus dan Bali secepat mungkin keluar dari situasi sulit ini. 

“Dokter yang bertugas memberikan pelayanan tetap memberikan pelayanan. Kami atur regulasi dokter yang kami miliki di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana untuk memberikan layanan terbaik. Melihat kebutuhan kian meningkat, baik dari aspek edukasi kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, khususnya bagi pejuang isoman, kami menggelar telekonseling gratis setiap hari,” ungkapnya. 

Telekonseling yang mengupas berbagai hal tentang dunia kesehatan ini diadakan melalui aplikasi zoom dengan link bit.ly/telekonselingFKUNUD-IDIDPS. “FK Unud melakukan kerja sama dengan IDI Cabang Denpasar mengadakan telekonseling yang digelar setiap hari tentang berbagai topik, baik kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental, dan sejenisnya dengan memanfaatkan teknologi. Edukasi terhadap masyarakat yang melakukan isoman ini dilakukan agar mereka bisa kembali pulih seperti sedia kala,” tandas Prof. Suyasa.

Menariknya, sang profesor menegaskan bahwa panglima perang di zaman pandemi Covid-19 adalah prokes alias protokol kesehatan. Prof. Suyasa juga mengajak semua pihak untuk mengingat Pesan Ibu. Baginya sosok ibu merupakan tulang punggung keluarga di masa pandemi Covid-19. 

“Jika sampai seorang ibu ikut bersama-sama berkontribusi menangani disiplin prokes di rumah-rumah, maka PPKM sudah bukan disebut PPKM mikro lagi, melainkan PPKM di tingkat keluarga,” jelasnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!