Ilustrasi: Handy Saputra
Umpama
di dalam kolam.
pada lumut tak beribu.
bulan berendam.
mendinginkan luka malam.
***
meteormeteor tanpa nama,
menguntit langit
ke dalam rahim musim yang lengkung
ke dalam guguran kabung
***
sebenarnya mana yang lebih terang
bulan telanjang atau bintang tak berbadan?
pada ke duanya cahaya dapat berubah
menjadi siluman di lubang malam
yang menganga buta.
***
malam diperkosa hujan langit
yang tampak sampai ke bumi
seseorang menyepong cahaya bulan
merasa hamil dalam kegelapan tulang
2012 – 2022
Tafsir
aku dan kau
bertarung di tali mampus yang kita titi
apa pun yang ada di bawah sana
yang jelas bukan cinta;
tempat paling khusuk menyembah bunga.
pegang pedangmu eraterat
sebentar lagi Tuhan akan lepas tangan.
siapa pun yang Ia tampar,
berarti dia pernah memagut Tuhan dengan kasar.
lewat doadoa yang salah ujar
lalu diaminkan sang ular.
2013
Sebilah Sengketa Tajam
kubur dalam kabar sengketa yang melebar.
tentang pendapat yang tak dapat disukat,
bahwa tanah ulayat telah didaulat,
si tuan tanah yang pandai bersilat.
tapi, siapa sabda, siapa agama?
siapa yang berkata berkat fakta,
atau sembarang sembahyang bersumpah
atas nama keturunan setan.
kehancuran tidak dapat diatur,
kebersamaan telah samar luntur
melebihi ngawur.
lalu, ada yang mati dalam rumah suci,
terbunuh senjata api,
dari tombak dada si rambut ombak berotak duri.
berita pun berat, orang-orang membaca kualat,
sebuah kampung telah diserbu ulat,
dari busuk kepala masing-masing pikiran buruk.
Kubang Raya, 9 Maret 2022
Kulacino
meja tua yang hampa, berdoa dalam hening sebagai benda.
sebuah gelas kopi yang dingin dan basah, merembes begitu saja,
setelah diletakkan lelaki pemarah dan pelupa, dan pemerkosa
kata-kata yang tak lagi berguna. meja bahagia, merasa muda
dan berisi lagi. gelas merasa tua dan hampa, jiwa sesak tanpa doa,
ia bisa disesap bukan sesiapa tapi oleh se si a pa, serupa semut
bajingan berjalan sendirian dan mengaku Akbar!
2021
Ihwal Godaan
G,
sebuah bayang-bayang genangan hitam dan dalam,
wajahmu yang menawan tak ada di sana,
aku tebak ikan-ikan bersirip aneh kelimpungan,
aku menjadi semacam mujair yang menelanjangi sisik,
amis sendirian dan menanti kau tawarkan ekormu
yang menawan.
aku di sini G, masih kaku dan ragu, bergayut dan parasit,
menunggumu menjuntai bunga-bunga liar dan larangan,
dari lidahmu yang penuh racun kenikmatan.
aku ingin pingsan, dan kau meliukkan tubuhmu ke tubuhku,
seperti ular yang menggigit apel di taman,
merah delima tapi penuh api di sari buahnya.
kita akan jatuh G, tapi ke bumi mana?
Pekanbaru, 2014 – 2022
====================
Biodata
Muhammad Asqalani eNeSTe. Adalah Pemenang II Duta Baca Riau 2018. Mengajar English Aquisition di TK Islam Annur Bastari. Mengajar English Daily Coversation di Smart Fast Education. Ia tengah gigih belajar Bahasa Spanyol. Menulis puisi sejak 2006. Ia sedang mempersiapkan buku puisinya yang kesebelas Lappidung. Puisinya tersebar di berbagai media sejak 2009. Ia memenangkan sejumlah lomba menulis, juga membaca puisi nasional. Beberapa kali diundang jadi motivator menulis. Ia mengajar puisi di KPO WR Academy dan Asqa Imagination School (AIS). Twitter: @katadentoj IG: @muhammadasqalanie. Youtube: Dunia Asqa.
Handy Saputra lahir di Denpasar, 21 Februari 1963. Pameran tunggal pertamanya bertajuk The Audacity of Silent Brushes di Rumah Sanur, Denpasar (2020). Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain Di Bawah Langit Kita Bersaudara, Wuhan Jiayou! di Sudakara Artspace, Sanur (2020), Move On di Bidadari Artspace, Ubud (2020), pameran di Devto Studio (2021), pameran Argya Citra di Gourmet Garage (2021). Instagram: @handybali.