Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Hari Pertama di Bali, Sang Made Mahendra Jaya Simakrama ke Puri Kauhan Ubud

SIMAKRMA: PJ Gubernur Bali, Irjen Pol, Sang Made Mahendra Jaya simakrama dengan Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana dan keluarga Puri Kauhan Ubud di Ubud, Gianyar, Kamis, 9 September 2023.

 

GIANYAR, Balipolitika.com- Hari pertama di Bali, PJ Gubernur Bali, Irjen Pol, Sang Made Mahendra Jaya simakrama dengan Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana dan keluarga Puri Kauhan Ubud di Ubud, Gianyar, Kamis, 9 September 2023.

Kedatangan PJ Gubernur disambut langsung oleh Ari Dwipayana di depan pemedal puri, yang selanjutnya diajak berjalan menuju Art Market Jalan Kajeng-Ubud untuk berdialog dengan para pedagang UMKM yang berjualan di sepanjang Jalan Kajeng.

SM Mahendra Jaya sempat berhenti di sebuah lapak untuk bertanya pada seorang pedagang di Art Market.

Pedagang menjelaskan tentang situasi pasar di Art Market Jalan Kajeng yang memang posisinya strategis di pusat keramaian Ubud,

PJ Gubernur Bali menyebutkan sengaja memilih Ubud sebagai tempat kunjungan pertama setelah dilantik menjadi PJ Gubernur karena ingin mengetahui dan mendalami perkembangan pariwisata di Ubud, yang dikenal luas ke mancanegara sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan alam.

Dalam kunjungan ke Art Market, SM Mahendra Jaya mendapatkan penjelasan dari Koordinator Staf Khusus Presiden yang juga warga Ubud, mengenai karakter utama pariwisata Ubud yang bersandar pada tiga hal.

Pertama, pariwisata Ubud identik dengan pariwisata budaya dan juga pariwisata berbasis alam (eco-tourisme dan wellness). Sehingga daya tarik Ubud ini perlu dijaga oleh masyarakat Ubud dan didukung oleh pemerintah daerah.

Kedua, pariwisata Ubud berkembang karena disangga oleh UMKM lokal baik dalam bentuk homestay, rumah makan (warung) dan artshop. Sehingga sektor UMKM yang dimiliki masyarakat lokal perlu mendapatkan atensi pemerintah daerah untuk diperkuat dan diberdayakan.

Karakter ketiga dari pariwisata Ubud, kata Ari adalah bersifat self governing community, di mana selama ini, masyarakat Ubud mampu untuk mengatur dan mengurus masalah warganya secara mandiri, seperti keamanan, pengelolaan sampah dan lain-lain.

Ini terbukti dalam sejarah perkembangan pariwisata Bali dimana masyarakat Ubud yang pertama kali mendirikan Bina Wisata yang mengelola pariwisata Ubud secara mandiri.

Tapi, karakter self governing community tidak berarti tidak memerlukan bantuan pemerintah.

Ari Dwipayana, yang juga Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud berharap agar apa yang menjadi karakter pariwisata Ubud dipertahankan.

Tapi, Gung Ari juga minta agar Pemerintah melalui masterplan ULAPAN yang dirancang oleh Bappenas segera diperkuat payung hukumnya, sehingga bisa menjadi instrumen yang kuat dari pemerintah pusat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Gianyar untuk menata Ubud dan kawasan sekitarnya.

Setelah mengunjungi Art Market, SM Mahendra Jaya bersimakrama dengan keluarga Puri Kauhan Ubud.

Turut hadir dalam simakrama tersebut Anak Agung Bagus Ari Brahmanta dan Anak Agung Bagus Cahaya Buwana Soeryamataram.

Keluarga Puri yang diwakili oleh Gung Ari Brahmanta mengucapkan selamat bertugas kepada PJ Gubernur dan berdoa agar SM Mahendra Jaya diberikan kesehatan, kemudahan dan kekuatan untuk memimpin Bali dalam rentang waktu setahun ke depan.

Pada simakrama dengan keluarga Puri Kauhan Ubud, SM Mahendra Jaya menyampaikan program-program prioritas yang menjadikan arahan Presiden Jokowi kepada para gubernur, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan jelang pemilu, menekan angka stunting, mengendalikan inflasi dan menurunkan angka kemiskinan ekstrim.

SM Mahendra Jaya menekankan bahwa beliau akan lebih banyak mendengar apa yang menjadi aspirasi dan kebutuhan masyarakat Bali.

SM Mahendra Jaya mengajak seluruh komponen masyarakat Bali untuk ikut “ngerombo”, bekerjasama bahu membahu bersama Pemerintah Provinsi untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi ke depan.

Merespon hal itu, Ari Dwipayana mendukung sepenuhnya ikhtiar PJ Gubernur untuk fokus untuk mengerjakan program-program prioritas Presiden Jokowi yang harus diselesaikan pada tahun 2024.

Gung Ari juga berharap agar PJ Gubernur mengeluarkan kebijakan berbasis data (data based policy), sehingga betul-betul menjawab masalah secara tepat sasaran.

Selain itu, PJ Gubernur perlu banyak mendengar masukan dari berbagai pihak, terutama suara rakyat kecil, merangkul semua kalangan dan tidak alergi kritik.

Gung Ari menyampaikan bahwa banyak masalah-masalah jangka pendek yang mendesak dan perlu direspon segera oleh PJ Gubernur seperti soal kemacetan, pengelolaan sampah, dan penangan wisatawan asing yang bermasalah.

Gung Ari juga minta agar pola komunikasi publik yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi perlu ditata lagi. Karena di era medsos seperti saat ini, masyarakat menginginkan respons cepat dari Ppemerintah, khususnya Pemerintah daerah.

“Ada tiga kata kunci yang penting dalam tata kelola pemerintahan, yakni partisipasi, transparansi dan sikap responsif,” tegas Gung Ari.

Simakrama antara PJ Gubernur Bali dengan Keluarga Puri Kauhan Ubud diakhiri dengan penyerahan tiga buku dengan tema Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara yang diterbitkan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud dan sebuah tongkat komando kepada SM Mahendra Jaya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!