Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Sumbang Rp 50 Juta, Giri Prasta Ajak Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Bersatu

MASIKIAN: Bupati Badung sekaligus Ketua MGPSSR Bali, I Nyoman Giri Prasta hadiri Pasamuan Agung Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Kabupaten Tabanan di Gedung Ketut Maria, Minggu, 22 Mei 2022.

 

TABANAN.Balipolitika.com– I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung merangkap Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, I Nyoman Giri Prasta hadiri Pasamuan Agung Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Kabupaten Tabanan di Gedung Ketut Maria Tabanan, Minggu, 22 Mei 2022.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya disaksikan para Pandita dan Sulinggih di Tabanan, anggota DPR RI Made Urip, Ketua DPRD Tabanan Made Dirga, Forkopimda Tabanan, Ketua Prateka Dukuh Sakti Belatung Kabupaten Tabanan, Penglingsir Dukuh se-Bali, Manggala Dukuh se-Bali, serta Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung Kabupaten Tabanan dan Badung. Sebagai wujud dukungan dan perhatian, Bupati Giri Prasta menyerahkan dana punia pribadi sebesar Rp 50 juta.

Bupati Giri Prasta mengaku senang dan bahagia atas Pesamuan Agung Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti yang dinilai sebagai salah satu momentum untuk bersatu sesama Pasemetonan Pasek. Kegiatan tersebut ungkapnya merupakan wujud Darmaning Leluhur, Dharmaning Agama Hindu, dan Dharmaning Negara di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kepada para Semeton Pasek, saya mengajak untuk bakti ring Kawitan, eling ring bhisama, dan guyub ring pasemetonan. Karena dari dulu sampai sekarang Semeton Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung ini, pertama saling sumbah, kedua saling parid, dan ketiga mesidikara. Karena tujuan hidup kita bersama yakni Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan mengenai Kasta, Wangsa dan Warna. Menurutnya wangsa adalah sastra dan sastra adalah wangsa. Ini berdasarkan Lontar Sastra Wangsa. Kalau warna, menurutnya semua warga lahir sudra berdasarkan Lontar Bongkol Pangasraya. Lontar ini memuat ajaran tentang Tingkahing Adiksa dalam melenyapkan sudra wangsa, wesya wangsa, dan kesatria wangsa serta melaksanakan upacara mewinten untuk menjadi brahmana sebagai seorang wiku sejati.

“Itulah yang dimaksud dengan Wasudewa Kutumbakam. Kita adalah saudara. Untuk itu kita harus bersatu karena kalau kita bersatu setengah perjuangan akan berhasil dan kalau kita tidak bersatu maka setengah perjuangan gagal, mesikian nggih,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung I Made Sudirga menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas bantuan dana yang diberikan oleh semua pihak terutama Bupati Badung sekaligus Ketua MGPSSR Provinsi Bali. “Adapun tujuan dari Pasamuan Agung ini, yakni mempersatukan Pasemetonan Pasek Prateka Dukuh Sakti Belatung yang tersebar di Bali. Maka dari itu kita akan menghimpun pasemetonan ini agar bersatu menyama braya, raket ring pasemetonan, bakti ring kawitan,” ungkapnya. (lit/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!