Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Hadirkan Veteran Perang Berusia 93 Tahun, Prodi Ilmu Sejarah FIB Unud Tuan Rumah Diskusi Buku

BEDAH SEJARAH: Antusiasme diskusi buku “Dunia Revolusi: Dinamika dan Perspektif Lokal dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, 1945-1949 & Melewati Batas: Kekerasan Ekstrem Belanda dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, 1945-1949”, Senin, 2 Oktober 2023 di Ruang Soekarno, Lantai 4, Gedung Poerbatjaraka.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana menjadi salah satu tuan rumah dalam rangkaian launching dan diskusi buku “Dunia Revolusi: Dinamika dan Perspektif Lokal dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, 1945-1949 & Melewati Batas: Kekerasan Ekstrem Belanda dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, 1945-1949”, Senin, 2 Oktober 2023 di Ruang Soekarno, Lantai 4, Gedung Poerbatjaraka.

Acara tersebut dihadiri oleh narasumber, di antaranya: Prof. Dr. Bambang Purwanto, Dr. Abdul Wahid, Dr. Yulianti, dan Dr. Sarkawi B.Husain.

Keempat narasumber tersebut merupakan tim peneliti yang terlibat dalam buku tersebut. Adapun 2 buku tersebut dibedah oleh Prof. Dr. A.A.Bagus Wirawan, S.U., sejarawan Universitas Udayana, yang dikenal keahliannya dalam sejarah revolusi.

Acara yang dipandu oleh moderator I Kadek Surya Jayadi berlangsung secara khidmat, dengan sejumlah poin-poin menarik yang disampaikan oleh narasumber.

“Buku ini adalah dialog antara sejarawan Indonesia dan Belanda. Tidak selamanya terdapat kesamaan persepsi, namun keduanya sama sama belajar dari perspektif masing-masing,” demikian ungkap Dr. Abdul Wahid, dalam pemaparannya.

Sementara itu, Dr. Sarkawi memaparkan hasil tulisannya yang terbit dalam tulisan tersebut yang berkaitan dengan NIT.

“Banyak fakta-fakta menarik yang terungkap dalam buku ini, yang sejatinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut,” urainya.

Sementara itu, Prof. Bambang Purwanto, menyampaikan sejumlah poin-poin pemikirannya, diantaranya soal bagaimana buku ini disusun dalam ketatnya pemilihan konsep-konsep, juga menyinggung perihal perlunya mencermati secara kritis kronologi dalam revolusi Indonesia.

Hal senada juga dikemukakan oleh Prof. Wirawan, yang juga melihat sejumlah kelebihan sekaligus beberapa hal kekurangan dalam buku ini.

Acara bedah buku dibuka oleh Koordinator Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Udayana, A.A.Inten Asmariati, S.S.,M.Si.

Ia menyampaikan rasa terima kasih karena Udayana dipilih sebagai salah satu tuan rumah dalam acara bedah buku ini.

“Mudah-mudahan buku ini menjadi inspirasi bagi kami di Prodi Sejarah Udayana untuk menggali lebih banyak lagi mengenai sejarah revolusi, khususnya di Bali. Bedah buku ini juga sekaligus kado yang sangat berarti di tengah suasana HUT Fakultas Ilmu Budaya yang ke-65,” demikian ungkapnya.

Dalam acara ini juga hadir Ketua Legiun Veteran Bali, I Gusti Bagus Saputera. Ia menyampaikan kesaksiannya mengenai revolusi Indonesia, khususnya di Bali. Penuturan, pejuang yang kini berusia 93 tahun itu membuat seluruh hadirin tertegun.

Tidak hanya itu, peserta yang hadir dalam bedah buku ini tidak saja dari kalangan sejarah, namun juga antropolog, jurnalis, linguistik, alumni, dan sejumlah kalangan lainnya. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!