Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Tutup 2021, Golkar Bali Soroti Pengamen Baju Adat dan Dualisme PHDI

BYE BYE 2021: Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry (4 dari kanan) pimpin webinar bertajuk “Catatan dan Refleksi Akhir Tahun 2021, Kajian kritis dan Konstruktif Pembangunan Bali Tahun 2021 Bidang Politik, Sosial dan Budaya, Hukum, dan Pertanian”.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- “Catatan dan Refleksi Akhir Tahun 2021, Kajian kritis dan Konstruktif Pembangunan Bali Tahun 2021 Bidang Politik, Sosial dan Budaya, Hukum, dan Pertanian” berlangsung di DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Kamis (30/12/2021). Webinar yang dipandu Komang Agus Satuhedi ini menghadirkan dewan pertimbangan, pengurus dan badan-badan Golkar dan secara online diikuti oleh fraksi, pengurus, unsur kampus atau akademisi dan masyarakat umum. 

Narasumber yang hadir terdiri atas Dr. Made Dauh Wijana (bidang ekonomi), Drs. Dewa Made Suamba Negara M.Si (bidang politik), Dr. Komang Suarsana (bidang pertanian), Dewa Ayu Wigunawati, SH, M. Si membahas hukum dan Udiyana, ST mengupas materi terkait sosial dan budaya. Ketua DPD Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry mengatakan webinar mendapat respons sangat positif dilihat dari partisipasi peserta, baik yang hadir langsung maupun via online.

Beberapa hal yang menjadi catatan penting pun dikemukakan. Golkar Bali menilai pemulihan ekonomi harus segera diatasi oleh Pemerintah Bali. Dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi minus 12 persen harus dicarikan jalan keluar. Golkar Bali juga menyoroti meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan. Keseimbangan baru struktur ekonomi Bali harus segera diwujudkan, sektor pertanian harus dimodernisasi, dan dukungan anggaran ditingkatkan agar kondisi ini teratasi. 

Golkar Bali menilai kemudahan perizinan dan fasilitasi UMKM harus ditingkatkan. Dukungan industri pengolahan diwujudkan, serta quality tourism (pariwisata). Dalam bidang politik kekurangan dan kelemahan kondisi politik, di Bali baik pada zaman Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi harus segera dibenahi. 

“Secara sadar kita harus mewujudkan keseimbangan sosial politik  demi terwujudnya demokrasi yang sehat dan bermartabat,” ujarnya.

Pada bidang hukum, Golkar Bali fokus pada permasalahan-permasalahan hukum yang menimpa LPD. Hal itu harus diatasi secara komprehensif, baik dalam aspek, pembinaan, perlindungan, pencegahan maupun penegakan hukum. Status penyertaan dan donasi terhadap bantuan awal Pemda kepada LPD agar dikoreksi menjadi hibah atau dihapuskan melalui Peraturan Gubernur, sehingga tidak berdampak hukum kepada lembaga LPD. Maraknya mafia tanah dan pelecehan terhadap kaum perempuan, agar diambil langkah hukum yang memberikan solusi supaya masalah-masalah tidak terjadi lagi. 

Menyoroti menjamurnya pengamen berpakaian adat di lampu lalu lintas, Sugawa Korry menyebut hal itu berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan. Golkar Bali berharap segera diambil langkah-langkah pembinaan dan penindakan.

Imbuhnya, bidang pertanian harus didorong lebih meningkatkan perannya dalam struktur ekonomi Bali, melalui modernisasi, pemanfaatan lahan kritis dan dukungan anggaran yang lebih besar. Sektor pertanian ini harus didukung industri pengolahan yang memadai dan bersinergi dengan sektor pariwisata. 

Pada bidang sosial dan budaya. Golkar Bali menilai dualisme PHDI hendaknya dicarikan solusi yang sebaik-baiknya. Golkar Bali juga menyatakan dukungan insentif bagi kades-kades se-Bali dan berharap tahun 2023 insentif juga diberikan kepada seluruh perangkat kades.

“Penanganan sampah plastik belum maksimal karena alternatif pengganti pembungkus non plastik belum tersedia maksimal. Diharapkan Pemda menggunakan perusda untuk menangani pembungkus non plastik agar tersedia dengan mudah di pasar-pasar, warung-warung dan lain-lain. Hal tersebut bisa disiapkan anggaran subsidi dari pemda.

Lebih lanjut, Sugawa Korry sangat menyambut baik kapasitas dan kualitas para narasumber yang notabene kader-kader Golkar sudah sangat baik, termasuk moderator yang memandu. Kegiatan semacam ini akan terus ditingkatkan dalam rangka upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)  kader Golkar. Sugawa Korry menyebut ke depan adu ide dan gagasan yang dilatarbelakangi kader berkualitas adalah hal yang menjadi pertimbangan utama para pemilih akan menjatuhkan suaranya pada Partai Golongan Karya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!