Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

Koster Yakin Aman, GPS Sebut G20 Bukan “Sangkep Bale Banjar”

ANTISIPASI PEMBATALAN: Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Gede Pasek Suardika menilai perpindahan lokasi kegiatan G20 tentu dilatarbelakangi indikator-indikator terukur mengingat G20 merupakan event internasional yang digarap secara profesional. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Gubernur Bali Wayan Koster merespons beredarnya surat pembatalan kegiatan G20 di Bali. Koster menegaskan bahwa KTT G20 tetap digelar di Bali. Pembatalan dimaksud mengacu surat yang ditandatangani Sekretaris (Panitia Pelaksana Pertemuan G20 (Bidang Logistik), Rudy Rahmaddi hanya pertemuan jalur keuangan (Finance Track). Diketahui Koster memaparkan dari 150-an pertemuan dalam rangkaian Presidensi Indonesia di G20 sebagian besar dilaksanakan di Bali. 

“Bukan G20 dipindah ke Jakarta, tetapi hanya pertemuan jalur keuangan saja yang rencananya di Bali dipindah ke Jakarta. Dari 150-an pertemuan dalam rangkaian G20 sebagian besar dilaksanakan di Bali,” ungkapnya. Koster menambahkan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 39 kepala negara tetap digelar di Bali. 

Merespons keyakinan Gubernur Bali Wayan Koster bahwa rangkaian G20 sebagian besar tetap dilaksanakan di Bali, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Gede Pasek Suardika menekankan bahwa pengambilan keputusan untuk kegiatan level internasional tentu tidak main-main. Dipastikan ada pertimbangan matang sebelum sebuah keputusan diambil alias dieksekusi. 

“Baguslah kalau membaca statement Gubernur Bali yang tetap menjamin acara G20 tetap di Bali sehingga surat yang dari pusat diabaikan saja. Semoga benar begitu.

Hanya kok aneh ya, kegiatan ini level internasional lho. Bukan kelas sangkep di bale banjar. Bagaimana sebenarnya yang terjadi menjadi tidak jelas dan membingungkan,” ungkap mantan  Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu, Kamis (20/1/2022) pagi.

Pria yang pernah duduk sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dan DPD RI untuk periode 2014-2019 itu berharap ada kekuatan yang diberikan kepada pemimpin Bali yang satu jalur dengan pimpinan pusat. 

“Semoga saja kekuatan satu jalur betul-betul terjadi. Mari kita doakan karena perhelatan G20 itu bisa jadi trigger ke dunia internasional untuk segera berlibur ke Bali. Tapi kalau itu batal justru berdampak buruk secara persepsi di dunia internasional bagi Bali,” ungkap GPS. 

“Mending dari awal tidak disebutkan Bali sebagai tuan rumah daripada disebutkan lalu dibatalkan dengan alasan pandemi. Itu sama dengan pukulan telak bagi dunia pariwisata Bali,” sambungnya. 

Disinggung soal logika sederhana bahwa jumlah kasus omicron bulan-bulan ke depan berpeluang naik sehingga pemindahan agenda G20 kemungkinan besar akan bertambah, GPS menegaskan Bali perlu terobosan dan keberanian pemimpinnya agar ekonomi bisa pulih. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, acara puncak pertemuan akbar Kelompok Dua Puluh atau G20 yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah Uni Eropa berpeluang batal digelar di Pulau Dewata Bali. Mengacu surat bernomor S-3/G20.33/2022 tertanggal 19 Januari 2022 diketahui salah satu rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan di tahun 2022, yakni kegiatan FCBD ke-2 dan FMCBG ke-1 yang direncanakan pada 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali dipindah ke Jakarta. Surat dimaksud berbunyi memperhatikan perkembangan Covid-19 di tingkat global dan nasional, terutama dari varian Omicron yang tingkat penyebarannya sangat tinggi serta mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) para delegasi G20, maka dengan ini diberitahukan bahwa penyelenggaraan FCBD ke-2 dan FMCBG ke-1 dipindahkan dari Bali ke Jakarta. 

“Berkenaan dengan hal-hal di atas, maka seluruh agenda kegiatan FCBD ke-2 dan FMCBG ke-1 di Bali dan seluruh rangkaian persiapannya, dibatalkan. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait di Bali yang telah bekerja sama dengan sangat baik dan mendukung kesiapan rencana penyelenggaraan FCBD ke-2 dan FMCBG ke-1 di Bali,” ucap Sekretaris 1 (Panitia Pelaksana G20 (Bidang Logistik), Rudy Rahmaddi. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!