Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Pemkot Denpasar Siap Tangkal Kenaikan Harga Jelang Idul Fitri

TERBELI: Suasana jual beli di salah satu pasar tradisional wilayah Denpasar

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Denpasar menyiapkan berbagai langkah guna mendukung stabilitas harga dan inflasi jelang Idul Fitri Tahun 2022. Optimalisasi 4 K yang terdiri atas ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif masih menjadi ujung tombak pengendalian inflasi di Ibu Kota Provinsi Bali ini. Demikian dikatakan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat pelaksanaan High Level Meeting TPID Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Selasa (19/4/2022).

Arya Wibawa menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk menguatkan soliditas antara anggota TPID serta stakeholder pendukung dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memulihkan kondisi perekonomian di masa pandemi Covid-19. “Berbagai strategi pemulihan perekonomian sudah dilaksanakan dalam upaya mendorong perekonomian Kota Denpasar agar terus tumbuh positif, terlebih di masa adaptasi kebiasaan baru serta menjelang Idul Fitri ini,” jelasnya.

Namun demikian, lanjut Arya Wibawa, sebagai upaya mengendalikan inflasi dan pemulihan ekonomi menjelang Idul Fitri di tengah situasi dan kondisi pada masa pandemi Covid-19 yang belum memiliki kepastian, diperlukan sinergitas dan kerja sama guna menjaga kestabilan inflasi di Kota Denpasar. Peningkatan kebutuhan bahan pokok jelang Idul Fitri dapat berimplikasi pada kelangkaan barang dan kenaikan harga. Hal ini tentunya akan menjadi perhatian khusus TPID Kota Denpasar dengan mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi.

Oleh karena itu, Arya Wibawa menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar agar terus menggencarkan monitoring harga bahan pokok, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan agar memastikan ketersediaan pangan, begitu pula Dinas Perhubungan agar memastikan kelancaran distribusi pangan dan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan promosi dan membangkitkan pariwisata agar jumlah wisatawan meningkat, serta Dinas Pertanian dapat meningkatkan produk-produk pangan terutama beras.

“Kita perlu melakukan berbagai antisipasi dan percepatan dalam memulihkan ekonomi pada masa adaptasi kebiasaan baru, salah satunya adalah dengan menjaga harga-harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil (inflasi yang terkendali) dan daya beli masyarakat yang tetap terjaga,” tegas Arya Wibawa.

Di sisi lain, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan harga minyak goreng masih menjadi penyumbang inflasi nomor satu, cabe rawit di urutan kedua, disusul dengan bawang merah di urutan ketiga. Terangnya kebutuhan pangan pokok menjadi perhatian serius jelang hari raya. (lit/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!