SURVEI LSI: Survei perpindahan dukungan dari simulasi 3 nama ke 2 nama kontestasi Pilpres 2024 yang berpeluang besar diikuti oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
DENPASAR, Balipolitika.com– Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi didaftarkan sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 oleh gabungan tiga partai politik di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Oktober 2023.
Pasangan Anies-Imin (Amin) diusung oleh Partai Nasdem yang punya 10,26 persen kursi di DPR RI, PKB dengan 10,09 persen kursi, dan PKS dengan 8,7 persen kursi.
Seandainya pada hari coblosan Rabu, 14 Februari 2024 mendatang Amin kurang beruntung, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis data bahwa basis pendukung Anies Baswedan akan lebih memilih Prabowo Subianto, yakni sebesar 54,2 persen.
Sementara yang pindah ke Ganjar Pranowo sebesar 16,3 persen dan 29,6 persen belum menentukan pilihan.
Hal tersebut terungkap dalam rilis LSI terkait temuan survei nasional sikap publik terhadap dukungan politik dalam Pemilu 2024, Minggu, 22 Oktober 2023. Survei ini melibatkan 1.229 responden yang ditelepon acak pada 16-18 Oktober 2023.
Dalam rilis temuan survei nasional LSI yang dipandu moderator sekaligus peneliti tamu LSI, Yoes C. Kanawas dengan narasumber Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dan Dekan UIII/ Ketua PERSEPI Phillips J. Vermonte juga diungkapkan perpindahan dukungan dari simulasi 3 nama ke 2 nama jika yang gagal melaju ke putaran selanjutnya adalah Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Jika yang gagal melaju adalah Prabowo, maka akan lebih banyak basis Prabowo pindah ke Ganjar, yakni 41,5 persen berbanding 38,7 persen yang pindah ke Anies Baswedan. Adapun 19,8 persen belum menentukan pilihan.
Bagaimana kalau Ganjar Pranowo yang gagal melaju ke putaran selanjutnya? LSI mengungkapkan data bahwa lebih banyak basis Ganjar pindah ke Prabowo, yakni 49,9 persen, yang hijrah ke Anies 18,1 persen, dan belum menentukan pilihan sebanyak 32 persen. (bp)
