Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Sempat Damai, Ini Alasan Ortu Siswa Polisikan Guru SMPN 2 Kuta

GARA-GARA SURAT PERNYATAAN: Ulah Guru Penjaskesrek SMP Negeri 2 Kuta berinisial INDP (34 tahun) pada Selasa, 3 Oktober 2023 sekitar pukul 12.00 membuatnya harus berurusan dengan aparat berwajib.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Peristiwa dugaan kekerasan fisik terhadap siswa oleh Guru Penjaskesrek SMP Negeri 2 Kuta berinisial INDP (34 tahun) terjadi pada Selasa, 3 Oktober 2023 sekitar pukul 12.00, namun baru dilaporkan ke ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Badung, Sabtu 18 November 2023. 

Usut punya usut ternyata kasus ini sempat berakhir damai, namun tak bertahan lama. 

Pemicunya adalah pihak SMP Negeri 2 Kuta yang beralamat di Jalan Dewi Saraswati, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung terkesan tidak memiliki itikad baik.

Kesan ini diungkapkan Kuasa Hukum siswa kelas 8 SMPN 2 Kuta berinisial FR, I Wayan Gede Mardika dan Dewa Nyoman Wiesdya Danabrata Parsana.

Sang kuasa hukum yang bernaung di bawah payung LBH Paiketan Krama Bali ini menyatakan masalah tersebut sejatinya sudah selesai.

Sayangnya, wali murid yang semula berpikir untuk tidak lagi memperpanjang kasus ini berubah pikiran saat pihak sekolah tiba-tiba menelepon ibu FR pada Minggu 12 November 2023 sekitar pukul 12.47 siang.

Pihak SMPN 2 Kuta diwakili guru BK menyampaikan terkait viralnya video yang disebarkan akun medsos milik anggota DPD RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau disingkat Arya Wedakarna.

Guru BK SMPN 2 Kuta itu memberikan tawaran walaupun ibu murid mengaku sudah tidak mempermasalahkan untuk menandatangani surat pernyataan yang disiapkan pihak sekolah.

Surat pernyataan yang disodorkan SMPN 2 Kuta inilah yang membuat luka kedua orang tua siswa berinisial FR terbuka kembali. 

Pasalnya, dalam surat pernyataan tersebut FR diposisikan sebagai pihak yang bersalah. 

Diberitakan sebelumnya, Guru Olahraga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kuta, Badung, berinisial INDP (34 tahun) harus berurusan dengan hukum karena persoalan rambut ini.

Sang guru dilaporkan oleh wali murid ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Badung, Sabtu 18 September 2023. 

Pemicunya adalah mencukur rambut murid siswa kelas 8 SMPN berinisial FR disertai jambak-jambakan. 

INDP yang baru beberapa tahun mengabdi sebagai guru di SMP Negeri 2 Kuta ini diduga melakukan aksi kekerasan fisik. 

Hal itu dipertegas rekaman video yang viral di media sosial dan diketahui oleh orang tua FR. 

Aksi tersebut terekam kamera HP di tempat kejadian saat sidak rambut dilakukan pada Selasa, 3 Oktober 2023 sekitar pukul 12.00. (sat/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!