Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Koster Batal Hadir, FKPP Bali Tetap Gelar Dialog Publik

TAK HADIR: Gubernur Bali Wayan Koster yang diplot sebagai keynote speaker dialog publik bertajuk “Mau Dibawa Ke mana Pendidikan Bali” Minggu, 29 Mei 2022 tidak hadir. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Gede Pasek Suardika (GPS) sengaja terbang dari Jakarta ke Bali karena Gubernur Bali Wayan Koster diplot sebagai keynote speaker acara bertajuk “Mau Dibawa Ke mana Pendidikan Bali” yang dikemas dalam bentuk dialog publik oleh Forum Komunikasi Peduli Pendidikan Bali, Minggu, 29 Mei 2022. Namun, orang nomor satu itu ternyata batal hadir di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar. Meski ditayangkan Live YouTube oleh AMPIK Cendekia.

Topik yang dibahas menyangkut SMAN/SMKN Bali Mandara yang belakangan ini hangat dibahas di ruang publik. Pasalnya sekolah yang beroperasi sejak 2011 tersebut akan beralih status menjadi sekolah regular alias biasa-biasa saja. Hal ini disampaikan langsung oleh Prof. Dr. I Made Damriyasa selaku Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali melalui tulisan dengan judul “Kebijakan Baru Gubernur Bali dalam Pengelolaan SMA/SMK/SLB se-Bali” yang tersiar di media sosial dan aplikasi percakapan.

Merespon hal tersebut, Forum Komunikasi Peduli Pendidikan (FKPP) Bali yang terdiri dari beberapa organisasi bernafaskan Hindu menginisiasi Dialog Publik dengan tema “Mau Dibawa Ke mana Pendidikan Bali?” Dialog publik tersebut mengundang Gubernur Bali Dr. I Wayan Koster sebagai pembicara kunci, dengan narasumber Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Dr. KN. Boy Jayawibawa, Rektor Universitas Hindu Indonesia Prof. Dr. I Mader Damriyasa, Ketua Komisi IV DPRD Bali Ir. I Gusti Putu Budiarta, Anggota DPD RI Periode 2014-2019 Gede Pasek Suardika, SH., MH, Hakim MK RI 2015-2020 Dr. I Dewa Gede Palguna, SH., M.Hum, dan Wakil Ketua Umum Persadha Nusantara Dr. Gede Suardana. Dialog Publik ini dipandu langsung oleh Koordinator FKPP Bali I Ketut Sae Tanju.

Namun hingga acara berakhir, tidak tampak kehadiran Gubernur Bali. Ditemui di akhir acara, I Ketut Sae Tanju selaku Koordinator FKPP Bali menyesalkan absennya Gubernur Bali dalam dialog publik yang sudah dirancang dengan persiapan matang. Padahal, menurutnya acara ini dapat dijadikan tempat untuk menguji kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bali.

“Kegiatan ini sebenarnya dapat menjadi tempat yang tepat untuk menguji seberapa baiknya kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang mengalihkan status SMAN/SMKN Bali Mandara menjadi sekolah regular. Tentu kami sangat menyayangkan ketidakhadiran Gubernur Bali. Akan semakin tombul pertanyaan di benak masyarakat Bali terkait kebijakan tersebut,” terang Tanju.

Imbuh Tanju hasil dialog publik tersebut akan dirangkum menjadi sebuah rekomendasi di bidang pendidikan kepada pemerintah agar dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan di masa-masa mendatang.

“Kami sudah mencatat apa-apa saja yang didiskusikan dalam dialog publik hari ini. Langkah selanjutnya hasil diskusi ini akan kami rangkum dan akan kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Bali sebagai sebuah rekomendasi dari kami FKPP Bali. Semoga saja rekomendasi kami dibaca dan dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan strategis khususnya di bidang pendidikan,” tegas Tanju. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!