Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Dukung Vaksin Anak 6-11 Tahun, RS Swasta Tawarkan Rasa Aman dan Nyaman

BALI SEHAT, ANAK NYAMAN:  Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Provinsi Bali, Dr. dr. Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, SpOG, MARS saat mewakili ARRSI meneriman bantuan tabung oksigen dan regulator dari Program Sosial Bank Indonesia bulan September 2021 lalu.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- 115 daerah di 19 provinsi Indonesia mulai menggelar vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun mulai, Selasa (14/12/2021). Hingga bulan Januari 2021, total 6,4 juta dosis vaksin siap disuntikkan. Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM). Vaksinasi dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70% dan lansia di atas 60%. Karena memenuhi kriteria, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali menjadi pilot project program peningkatan herd immunity ini. Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono saat kickoff vaksinasi anak 6-11 tahun di SDN Cempaka Putih 03, Jakarta mengatakan sasaran vaksinasi ini menjangkau sekitar 26,5 juta anak Indonesia.

Merespons hal ini, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Provinsi Bali, Dr. dr. Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, SpOG, MARS menyambut antusias. Ungkapnya Bali merupakan salah satu provinsi dengan capaian vaksinasi Covid-19 yang tinggi bahkan melebihi 100 persen. Capaian ini salah satunya berkat kerja sama antara fasilitas kesehatan swasta dan pemerintah, mudahnya akses vaksin, pemahaman masyarakat, dan ketersediaan vaksin.

Rincinya, pencapaian vaksinasi yang sudah tinggi di Bali berdampak mulai turunnya peserta vaksinasi Covid-19 pada mereka yang berumur 12 tahun ke atas di Rumah Sakit Swasta. Rasio antara vaksinasi satu dan dua sudah jauh berubah di mana mereka yang datang untuk vaksinasi di Rumah Sakit Swasta didominasi oleh mereka yang akan melakukan vaksinasi kedua. Total peserta vaksinasi dengan KTP Bali juga jauh menurun lebih banyak didominasi oleh KTP luar Bali. Kondisi ini mungkin jadi salah satu penyebab kenapa kasus Covid-19 di Bali jauh menurun. Bahkan di Rumah Sakit Swasta sudah banyak yang tidak merawat kasus Covid-19 sejak Oktober 2021.

“Penelitian di berbagai negara juga menunjukkan bahwa vaksinasi jelas menunjukkan efek positif dalam menekan kasus Covid-19. Vaksinasi Covid-19  juga diharapkan mampu menekan kasus akibat varian baru Omicron. Yang paling penting dari proses vaksinasi Covid-19 capaian vaksinasi harus mencapai lengkap pada populasi sebanyak-banyaknya dan mencakup semua usia,” ungkap dr. Fajar.

Imbuhnya, proses vaksinasi di Indonesia memang tidak serentak untuk mencakup semua usia. Namun oleh pemerintah dilakukan secara bertahap dan juga menyesuaikan dengan hasil-hasil penelitian terkait vaksinasi. Proses vaksinasi untuk remaja usia 12 -17 tahun sudah berlangsung lancar dengan melalui jalur sekolah dan jalur fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta. Awalnya memang direncanakan hanya melalui jalur sekolah, namun dari ARSSI Bali sudah mengajukan diri agar proses vaksinasi dipercepat saja dengan mempermudah akses pelayanan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Swasta. 

Proses vaksinasi remaja usia 12-17 tahun sudah berjalan beriringan melalui jalur sekolah dan jalur fasilitas Kesehatan. Rumah Sakit Swasta Bali saat ini sudah banyak yang menerapkan antrian online sehingga tidak terjadi kerumunan peserta vaksinasi. Yang paling penting dari proses pelayanan vaksinasi adalah datanya semua akan bermuara di pedulilindungi.go.id. Dimanapun peserta mendapatkan vaksinasi maka sertifikat vaksinasi akan keluarnya sama melalui web maupun aplikasi di handphone. Hanya perbedaannya pada anak dan remaja identitas yang dipakai adalah Kartu Identitas Anak sedangkan pada orang dewasa dan lansia mempergunakan KTP.

“Kita harus melihat kembali pengalaman Rumah Sakit Swasta Bali dalam memberikan pelayanan vaksinasi selama ini termasuk pelayanan pada remaja usia 12-17 tahun. Tentunya tidak sulit bagi vaksinator di Rumah Sakit Swasta Bali untuk memberikan pelayanan pada anak usia 6–11 tahun apalagi untuk penanganan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi) jelas fasilitas Rumah Sakit lebih siap dibandingkan di sekolah,” tegasnya sembari menekankan kenyamanan bagi anak usia 6-11 tahun juga menjadi pertimbangan menyukseskan program vaksinasi ini.

Rumah Sakit Swasta di Bali pada prinsipnya siap dan mampu memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6–11 tahun. “Menurut kami untuk Bali segera bangkit perlu gerak cepat dalam penanggulangan Covid 19 salah satunya dengan melaksanakan vaksinasi secara cepat dan masif. Peluang pelayanan bagi anak usia 6–11 tahun amat terbuka lebar mengingat mulai menurunnya peserta vaksinasi pada usia 12 tahun ke atas,” tandasnya.

“Kita juga harus memperhitungkan rencana pemerintah untuk melakukan vaksinasi booster pada tahun 2022, sehingga vaksinasi anak harus selesai secepat-cepatnya. Kesiapan Rumah Sakit Swasta Bali tidak akan bisa berjalan bila akses data di Pcare tidak dibuka, petunjuk pelaksanaan tidak diberikan, dan stok vaksinasi tidak siap. Kami Rumah Sakit Swasta Bali bertujuan membantu pemerintah khususnya di Provinsi Bali dengan prinsip: kalau bisa cepat tercapai target vaksinasi Covid-19 pasti lebih baik,” tegas dr. Fajar. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!