Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Sosial

Suwirta: Banyak Anak KK Miskin Tak Sekolah

GAGAL WAJIB BELAJAR: Program bedah desa yang dipimpin langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Desa Kusamba, Jumat (21/1/2022)

 

 

KLUNGKUNG, Balipolitika.com- Penanganan kemiskinan membutuhkan keseriusan, ketulusan, dan konsisten. Serius melakukan koordinasi ke beberapa pihak atau sektor yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung sekaligus mengambil peran mengentaskan kemiskinan. Pekerjaan memotivasi KK miskin untuk mampu terangkat dari situasi kemiskinan juga membutuhkan ketulusan dan kesabaran. Perlu disadari pula bahwa kemiskinan adalah masalah sosial dan akan selalu ada. Oleh sebab itu, dibutuhkan sikap konsisten dalam upaya penanganan bersama.

Demikian situasi yang tergambar dari perjalanan kegiatan lapangan dalam rangka evaluasi program bedah desa yang dipimpin langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Desa Kusamba, Jumat (21/1/2022).

Evaluasi bedah desa dilaksanakan untuk mengetahui apakah program tahun sebelumnya menunjukkan manfaat. Evaluasi kali ini difokuskan pada upaya penanganan kemiskinan yang disinkronkan dengan program RS-RUTILAHU Kemensos RI. Dari 40 KK miskin yang mendapat program RS-RUTILAHU Kemensos, diambil 15 sample untuk dikunjungi tersebar di 5 dusun Desa Kusamba.

Dalam kunjungan lapangan ini diketahui hampir semua KK miskin yang mendapat rehab rumah tuntas dilaksanakan. Terkait aspek pemberdayaannya, sebagian sudah nampak berkegiatan sebagaimana bantuan yang dimohonkan sebelumnya, misalnya kerajinan pemahat kayu.

Selain mengunjungi KK miskin, Bupati Suwirta juga meninjau infrastruktur di Desa Kusamba. Dalam tinjauannya Bupati Suwirta mendapati ada ruas jalan yang menjadi perhatian, yakni Jalan sebelah barat Pasar Kusamba menuju Pantai Monggalan mengalami kerusakan karena sering terendam ketika hujan lebat. Mengetahui hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk segera menindaklanjuti hal tersebut.

Sebagai catatan, dari pengamatan di lapangan didapati beberapa hal. Bahwa kemiskinan dapat dikategorikan kemiskinan permanen dan kemiskinan tidak permanen. Kemiskinan permanen adalah yang tidak dapat diberdayakan yaitu bagi mereka penyandang difabel, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan para lansia. Maka mereka ini memerlukan perhatian permanen dari aspek kesehatan, tempat tinggal yang layak maupun kebutuhan pangan. Sementara yang tidak permanen adalah mereka yang masih usia produktif dan dapat diberdayakan, sehingga mampu keluar dari situasi kemiskinan. Hal inilah memerlukan upaya bersama mulai dari peran kepala dusun, kepala desa dan seterusnya untuk membangkitkan semangat mereka.

“Ada perbedaan karakter KK miskin antara satu desa dengan desa yang lain. Ada yang terbuka, dan terkesan siap menerima pemberdayaan. Namun tidak sedikit yang susah diajak komunikasi. Dan sebagian besar KK miskin belum mendapat pendidikan yang layak, bahkan ada yang tidak sekolah,” ujar Bupati Suwirta.

Hadir dalam evaluasi bedah desa itu Kepala Baperlitbang Anak Agung Gede Lesmana, Kadis PUPRPKP I Made Jati Laksana, Kadis Sosial I Gusti Agung Putra Mahajaya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Luh Ketut Ari Citrawati, Kabag Perekonomian dan Pembangunan I Nyoman Sidang, Camat Dawan I Dewa Gede Widiantara, Perangkat Desa Kusamba serta intansi terkait lainnya. (dah/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!