Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Melukat Langsung Dipecat, Parta: Ini Pelecehan! 

DENGAR JERITAN RAKYAT: I Nyoman Parta, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan saat menerima saat mendengarkan jeritan hati pekerja Villa Kama dan Kama Residence yang berlokasi di Banjar Sala, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring. 

 

GIANYAR, Balipolitika.com- Seharusnya di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Tapi rumus ini tampaknya tidak berlaku bagi wakil owner Villa Kama dan Kama Residence yang berlokasi di Banjar Sala, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Mr. Edvardo Paulo Lopes Gomes atau yang sering disapa Mr.Eddie.

Dari pengakuan pihak manajemen diketahui bahwa Mr. Eddie sewenang-wenang terhadap para pekerja Villa Kama dan Kama Residence. Selain sering melakukan pemotongan insentif tanpa alasan yang jelas, Mr.Eddie juga dinilai tidak respek dengan Indonesia. Buktinya ia sering mengeluarkan kata-kata yang mendiskreditkan orang Indonesia. Termasuk menggeneralisasi seolah-olah orang Indonesia jelek semua. 

“Yang bersangkutan juga tidak menghormati ritual dan tradisi Hindu. Seperti melarang penggunaan bija di dahi dan bunga di telinga. Parahnya lagi, Mr.Eddie juga melarang para pekerja melukat karena itu dianggap tindakan yang tidak masuk akal dan jika ada yang ditemukan melukat akan dipecat dari pekerjaannya,” ucap I Nyoman Parta, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Senin (7/3/2022) pagi. 

Parta menegaskan tidak boleh ada pekerja Bali yang dilecehkan di tanahnya sendiri. Ungkapnya, peristiwa memilukan itu diketahui saat menerima kedatangan para pekerja security dari Villa Kama dan Kama Residence yang berlokasi di Banjar Sala, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring.

“Mereka mengadukan pihak manajemen, tepatnya wakil owner Mr. Edvardo Paulo Lopes Gomes atau yang sering dipanggil Mr.Eddie. Semenjak Mr.Eddie yang merupakan wakil dari owner datang, suasana kerja jadi tidak kondusif. Pihak manajemen sering melakukan pemotongan insentif tanpa alasan yang jelas,” jelasnya mengulang pengaduan dari pihak pekerja.

Menerima keluhan tersebut Parta mengaku akan pasang badan memberikan pembelaan terhadap para pekerja. “Mereka telah diperlakukan sewenang-wenang. Tidak boleh ada pekerja Bali yang dilecehkan di tanah sendiri. Saya juga akan pertanyakan status visa dari Mr.Eddie. Apakah yang bersangkutan juga telah memiliki izin kerja,” tandasnya serius. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!