Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Bupati Sanjaya Apresiasi Karya Dewa Yadnya Desa Adat Cepik

Per KK Urunan Rp2,8 Juta

DEWA YADNYA: Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M, hadiri upacara Ngenteg Linggih, Mamungkah, dan Tawur Balik Sumpah Madya di Pura Dalem lan Prajapati Desa Adat Cepik, Desa Tajen Kecamatan Penebel, Tabanan, Minggu, 21 April 2024.

 

TABANAN, Balipolitika.com Senantiasa dukung pelestarian tradisi, adat, agama, dan budaya di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M, hadiri undangan persembahyangan upacara Ngenteg Linggih, Mamungkah, dan Tawur Balik Sumpah Madya di Pura Dalem lan Prajapati Desa Adat Cepik, Desa Tajen Kecamatan Penebel Tabanan, Minggu, 21 April 2024.

Hadir mengikuti persembahyangan saat itu perwakilan PJ Gubernur Bali, salah satu anggota DPRD Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, dan salah satu anggotanya, sekda, jajaran pimpinan OPD terkait, Camat Penebel, perbekel, bendesa adat, serta tokoh masyarakat dan krama adat setempat yang nampak semangat bergotong-royong membangun yadnya.

Acara Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada Anggara Kasih Tambir, 23 April 2024 tersebut merupakan bentuk kerja sama dan cerminan gotong-royong krama setempat yakni 197 KK dengan urunan per KK sebesar Rp2,8 juta rupiah.

Selain itu, pelaksanaan upacara Dewa Yadnya ini juga terdapat bantuan dari Pemprov Bali dan Pemda Kabupaten Tabanan, serta sumbangan dari para donatur.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya sampaikan apresiasinya atas pelaksanaan upacara Mamungkah lan Ngenteg Linggih yang diwujudkan oleh Krama Desa Adat Cepik dengan penuh semangat tulus ikhlas membangun yadnya di salah satu Pura Kahyangan di desa tersebut.

“Membangun yadnya niki, kawangun dari diri, tujuannya apa, tiang sering berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama di Tabanan, dan tokoh agama Hindu di Bali sering menyampaikan kepada titiang, salah satu yang merekatkan agama Hindu di Bali, biar tidak nanti luntur pelestarian adat, agama dan budayanya. Adalah apa, kahyangan patut kita berterima kasih kepada leluhur-leluhur kita, yang bisa menyatukan kita, di mana yang bisa menyatukan kita umat hindu di Bali ini, Pura Kahyangan,” ujar Sanjaya.

Sanjaya dalam kesempatan tersebut sekaligus mengajak kembali masyarakat untuk tetap menjaga kebersamaan dan mewujudkan gotong-royong antara masyarakat dan pemerintah, saling asah, saling asih, saling asuh, dengan konsep satu gayur, yang memiliki makna Pemerintah mengayomi yang dibawah, yang dibawah juga mengayomi yang di atas.

“Maka dari itu, baik titiang dari Pemerintah daerah kabupaten Tabanan, dari Pemerintah Provinsi dari kecamatan, desa yang bersama-sama ikut bergotong royong, tujuannya adalah agar pelaksanaan upacara yadnya ini labda karya, sida sidaning don,” imbuh pimpinan nomor satu di Kabupaten Tabanan tersebut.

Selaku Bendesa Adat, Dewa Nyoman Suwartama dalam laporannya sampaikan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran selaku murdaning jagat yang berkesempatan menyaksikan dan menghaturkan bhakti, serta atas dukungan yang diberikan dan mewujudkan pelaksanaan upacara Ngenteg Linggih ini. Ke depannya pembangunan yang sudah baik ini agar terus ditingkatkan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!