Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Wali Kota Solo Berkat PDIP, Gibran Tak Etis Cawapres Prabowo

Temuan Lembaga Survei Indonesia

ETIKA: Gibran Rakabuming Raka, putra mahkota Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo yang saat ini secara hukum sah maju sebagai capres atau cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024 dan Ketua Umum PDI Perjuangan yang melapangkan langkah Gibran sebagai Wali Kota Solo 2021-2024, Megawati Soekarnoputri. (foto istimewa)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Peluang politikus senior Achmad Purnomo yang berpengalaman sebagai Wakil Wali Kota Surakarta dua periode (17 April 2013- 5 Agustus 2015 dan 17 Februari 2016-2021), dosen Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Lektor. (1974-Maret 2013), dan sejumlah profesi lain kandas dalam Pemilihan Wali Kota Solo 2020.

Karier politik Achmad Purnomo dipotong oleh Gibran Rakabuming Raka, putra mahkota Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo yang saat ini secara hukum sah maju sebagai capres atau cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024, namun bukan dari PDI Perjuangan yang memberikannya tiket emas menjadi Wali Kota Surakarta (Solo) periode 2021-2024.

Sebagaimana diketahui publik luas, Achmad Purnomo merupakan Wakil Wali Kota Surakarta periode 2016-2021 mendampingi FX Hadi Rudyatmo sebagai Wali Kota Surakarta. 

Sebelumnya, Achmad Purnomo mendampingi FX Hadi Rudyatmo pada periode 2012-2015 mengisi kekosongan jabatan akibat FX Hadi Rudyatmo diangkat menjadi Wali Kota Surakarta menggantikan posisi Joko Widodo yang dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya diangkat sebagai Presiden RI 2014-2019 dan 2019-2024.

Banyak pihak menilai nasib Achmad Purnomo yang berpengalaman wah sebagai pembina HIPMI Surakarta, pendiri sekaligus pembina Solo Bersama Selamanya (SBS), penasihat Kagama Surakarta, penasihat Kadin Surakarta, Penasihat PMI Surakarta, dan sederet organisasi sosial lainnya kandas oleh Gibran Rakabuming Raka.

Endingnya, berpeluh-peluh berpuluh tahun membesarkan PDI Perjuangan, politisi senior yang digadang-gadang berpasangan dengan Teguh Prakosa itu “dibuang”.

Masih beruntung nasib Teguh Prakosa. Politisi senior PDIP yang menjabat anggota DPRD Surakarta tiga periode, yakni 2009–2014, 2014–2019, dan 2019-2021 ini tetap bisa melaju menjadi Wakil Wali Kota Surakarta periode 2021-2024 mendampingi “si anak emas” Gibran Rakabuming Raka yang sukses melobi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pada Kamis, 24 Oktober 2020 silam.

Merespons sikap terhadap pendapat “tidak etis jika Gibran maju sebagai cawapres Prabowo karena saat ini Gibran merupakan kader PDIP” lebih-lebih saat ini Ganjar Pranowo dicalonkan sebagai capres PDIP, 38,5 persen responden setuju langkah politik Gibran Rakabuming Raka tidak etis. 

Sementara itu, 41,8 persen menyatakan kurang atau tidak setuju langkah politik Gibran disebut tidak etis. 

Sisanya, 19,8 persen responden memilih tidak menjawab.

“Sikap warga terbelah, yang kurang setuju 41,8 persen, sementara yang setuju 38,5 persen,” demikian rilis resmi LSI sesuai jawaban responden menjawab pertanyaan, “Ada yang berpendapat bahwa Gibran Rakabuming saat ini adalah kader PDIP, sehingga menjadi tidak etis jika ia maju sebagai cawapres Prabowo Subianto karena PDIP mencalonkan capres sendiri, Ganjar Pranowo. Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan pendapat tersebut?”

Data ini merupakan temuan survei nasional sikap publik terhadap dukungan politik dalam Pemilu 2024 yang dirilis Minggu, 22 Oktober 2023 dengan 1.229 responden ditelepon acak pada 16-18 Oktober 2023. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!