Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Soal Pilwali Denpasar 2024, Wandhira: Golkar Sangat Cair

KOALISI: I Wayan Mariyana Wandhira, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Denpasar saat diwawancarai langsung oleh wartawan Bali Politika, Selasa, 2 April 2024. (GK/BP)

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Saat polemik hasil Pilpres, Rabu, 14 Februari 2024 kian panas seiring langkah Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo sebagai Pemohon Perkara Nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024 menjalani sidang perdana pada Rabu, 27 Maret 2024 di Ruang Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terus bergerak.

Teranyar, KPU RI merilis Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024. 

Salah satunya terkait pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan yang dibuka pada 5 Mei sampai dengan 19 Agustus 2024 bagi individu yang siap maju independent atau tanpa kendaraan politik.

Adapun pengumuman pendaftaran pasangan calon dijadwalkan pada 24-26 Agustus 2024 dan pendaftaran pasangan calon pada 27-29 Agustus 2024.

Merespons peta politik jelang Pilwali Denpasar 2024, Rabu, 27 November 2024 mendatang, Ketua DPD II Partai Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira mengatakan parpol berlambang pohon beringin tersebut sangat cair untuk membangun koalisi.

“Golkar partai yang sangat cair. Ke mana saja bisa sepanjang prinsip-prinsip kekaryaan itu masih bisa dipegang bersama-sama. Jelang Piwali 2024, kami tidak statis dan akan selalu dinamis; dengan siapa pun dan partai apa pun sepanjang visi misinya jelas kita siap bergerak bersama-sama,” tegas Wandhira kepada Balipolitika.com, Selasa, 2 April 2024.

Muncul dalam banyak survei sebagai satu kandidat Calon Wali Kota di Pilwali Denpasar 2024, politisi yang juga atlet bela diri itu menilai hal tersebut merupakan hak demokrasi setiap warga negara Indonesia, sehingga sah-sah saja jika ada masyarakat Denpasar menjagokan dirinya untuk maju di Pilwali Denpasar 2024.

Wandhira mengimbau masyarakat Denpasar jangan salah dalam menentukan pilihan di Pilkada 2024 mendatang.

Tak hanya sekedar memilih calon pemimpin yang menang berdasarkan popularitasnya saja, melainkan harus lebih melihat rekam jejaknya sekaligus mempelajari lebih jauh program-program yang ditawarkan demi kemajuan Kota Denpasar lima tahun mendatang.

“Saya berharap masyarakat jangan sampai salah pilih di Pilkada nanti. Dalam arti begini, masyarakat harus kenal setiap calon yang ingin maju sebagai Wali Kota Denpasar; setidaknya mengetahui program-prorgam yang ditawarkan. Terutama anak muda, jangan hanya melihat dari popularitasnya saja, tetapi tidak bisa bekerja merealisasikan program-programnya nanti. Denpasar itu kecil. Luasnya cuma 12.000 km². Permasalahannya (sampah, banjir, red) itu-itu saja. Jadi sebisa mungkin pilihalah calon yang mampu memberikan solusi nyata terhadap setiap permasalahan yang terjadi sebelumnya,” tegas Wandhira.

Terkait adanya isu ia dipasangkan dengan Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. alias De Gadjah dalam Pilwali Denpasar 2024, Wandhira tak menampik hal tersebut mungkin saja terjadi.

Namun, untuk saat ini belum ada kepastian resmi dari Partai Golkar terkait Pilwali Denpasar 2024 mendatang. (bp/gk)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!