Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ngeri, 12 Ramalan Jayabaya di Abad 12 Kini Terbukti!

Kitab ‘Ramalan Jayabaya’ Hingga Kini Masih Dipercaya

RAMALAN ABAD 12 TERBUKTI: Berikut 12 ramalan Jayabaya yang terbukti satu persatu terjadi di Indonesia. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Jayabaya atau Prabu Sri Aji Jayabaya adalah raja yang terkenal akan berbagai ramalan-ramalannya. Sri Aji Jayabaya yang bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa adalah raja yang memerintah Kerajaan Kediri sejak tahun 1135 hingga 1159.

Semasa kepemimpinan Raja Sri Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaanya. Sri Jayabaya juga dikenal sebagai raja yang meramal masa depan di Nusantara. Ramalan Sri Jayabaya ditulis dalam sebuah tulisan yang dikenal sebagai ‘Ramalan Jayabaya’.

Kitab ‘Ramalan Jayabaya’ hingga kini masih dipercaya, salah satu ramalan Jayabaya yang paling termasyhur adalah mengenai ramalan para pemimpin Nusantara. Ramalan Jayabaya menyebutkan bahwa pemimpin Indonesia adalah No-To-No-Go-Ro. Hal ini masih dipercayai karena pemimpin di negeri ini sesuai apa yang ditulis Sri Jayabaya.

Selain ramalan Notonogoro yang sesuai dengan apa yang ditulis Sri Jayabaya, masih ada beberapa ramalan Jayabaya tentang Indonesia yang mulai terbukti satu persatu. Berikut ramalan Jayabaya yang sudah terbukti.

1. Kereta tanpa kuda, pesawat, rel kereta, dan hilangnya pasar Sri Jayabaya telah meramalkan bahwa di Nusantara di masa depan akan ada kereta yang ditarik tanpa kuda.

Ramalan tersebut berbunyi, seperti ini “Mbesuk yen ana kreta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing dhuwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen tekane jaman Joyoboyo wis cedak”

Bila diartikan, kurang lebih seperti ini “Besok kalau sudah ada kereta berjalan tak berkuda, tanah Jawa berkalung besi, perahu berjalan di atas angkasa, sungai kehilangan lubuknya, pasar hilang kumandangnya, itulah tanda bahwa zaman Jayabaya semakin dekat.

2. Anak mangan bapak (anak berani melawan bapaknya).

3. Datangnya zaman penuh bencana di Nusantara yang diramalkan, seperti “lindu ping pitu sedino, lemah bengkah, pagebluk rupo-rupo” yang artinya (gempa tujuh kali sehari, tanah retak, macam-macam bencana alam).

4. Akeh pengkhianat (banyak bermunculan pengkhianat).

5. Akeh laknat (banyak bermunculan kutukan).

6. Wong wadon lacur ing endi-endi (banyak perempuan lacur di mana-mana).

7. Umah ala saya dipuja (rumah maksiat makin dipuji).

8. Sedulur pada mangan sedulur (saudara makan saudara tidak rukun).

9. Akeh uwong kaliren lan wudo (banyak orang lapar dan telanjang).

10. Akeh barang kang harom (banyak barang haram).

11. Akeh udan salah mangsa (datangnya masa di mana hujan salah musim).

12. Wong golek pangan kayak gabah di intri (orang mencari rezeki ibarat gabah ditampik).(bp/luc)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!