Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

10 Hari Buka Zonk, SGK: Pertanian, Pariwisata, UMKM Harus Imbang

KOREKSI: Ketua DPD 1 Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Sudah 10 hari Bali membuka diri untuk turis asing dari 19 negara. Namun, hasilnya belum memuaskan. Penentuan nasib Bali ke depan di sektor pendulang dolar ini akan ditentukan di bulan November 2021. Apakah benar sesuai “ramalan” Gubernur Bali Wayan Koster bahwa telah ada pemesanan kamar sebanyak 20 ribu atau justru sebaliknya, zonk. 

Menyikapi ketergantungan Bali terhadap sektor pariwisata, Ketua DPD 1 Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry menegaskan harus ada strategi jitu demi kemajuan pembangunan Bali ke depan. Politisi sekaligus akademisi kelahiran Buleleng itu mewanti-wanti agar segalanya disiapkan dengan baik menyikapi pembukaan pintu masuk Bali bagi turis asing, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Pasalnya, Bali menjadi sorotan dunia internasional. 

Sugawa Korry pun menyoroti kebijakan pembangunan Bali. Strategi tiga kebijakan sektoral tegasnya bisa menjadi jawaban atas segala permasalahan yang kini dihadapi Pulau Dewata. Tiga kebijakan dimaksud mencakup pembangunan sektor pertanian dalam arti luas, pembangunan sektor pariwisata, dan pembangunan sektor industri kecil serta industri menengah yang ramah lingkungan. Sugawa Korry menggarisbawahi hal ini masih sangat relevan dan penting bagi Bali.

“Ini sangat penting. Kebijakan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas, pembangunan sektor pariwisata, dan pembangunan sektor Industri kecil serta industri menengah yang ramah lingkungan. Masih sangat relevan dan penting bagi Bali,” tegas sosok murah senyum yang kini mengemban amanat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali itu.

Tegasnya, Bali selama ini sangat bertumpu pada sektor pariwisata. Kondisi inilah yang menyebabkan saat pandemi Covid-19 melanda ekonomi di Pulau Dewata benar-benar anjlok. Belajar dari kondisi ini, Sugawa Korry meminta segala sektor harus dibangun dan diperbaiki. Dengan strategi inilah Bali akan bisa menjawab tantangan demi tantangan saat pandemi berakhir. “Bali harus menjadi daerah yang perekonomiannya seimbang. Bukan didominasi satu sektor saja,” tandasnya. 

Imbuh Sugawa Korry tugas utama pihak eksekutif, legislatif, dan masyarakat adalah menyempurnakan, mengembangkan, dan menyinergikan sektor pengungkit perekonomian Pulau Dewata. Hal ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali. 

“Tugas kita bersama adalah menyempurnakan, mengembangkan, dan  menyinergikan antar sektor tersebut sehingga mampu saling menunjang dan bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali,” tegasnya. (bp)

 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!