Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Warga Kesiman Kertalangu Diserbu Bau Busuk, Jaya Negara Sibuk Nopeng di Lumajang

LAMPU MERAH: Pemkot Denpasar Nganyarin, Wali Kota Jaya Negara Ngayah Nopeng di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang. 

 

LUMAJANG, Balipolitika.com Anda akan merasa berada di neraka jika terjebak lampu merah terakhir di ruas Jalan Prof. Ida Bagus Mantra dari arah timur.

Neraka itu berupa bau super busuk yang bersumber dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu di Denpasar Timur.

Saat warganya diterjang bau super busuk, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memilih “Ngayah” Nopeng Dalem Arsa Wijaya serangkaian Bhakti Penganyar Pemerintah Kota Denpasar di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Kamis, 13 Juli 2023.

Tari Topeng ditampilkan sebagai tari Wali persembahan untuk melengkapi jalannya upacara Yadnya Bhakti Penganyar. Sehingga karya yadnya yang dilaksanakan dapat terselenggara dengan lancar.

Rangkaian Bhakti Penganyar diawali dengan Tari Telek yang dibawakan oleh Sanggar Tari Warini Banjar Lebah, Desa Sumerta Kaja. Kemudian dilanjutkan Tari Baris Gede dibawakan oleh Perbekel/Lurah Kota Denpasar, Wayang Lemah, dan Topeng Wali.

Turut tampil Tari Rejang Renteng yang dibawakan oleh WHDI Kota Denpasar. Iringan suara kidung dan gamelan menambah khidmat suasana upacara. Bakti Penganyar diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Mas Dwija Putra Griya Baturiti Tabanan.

Jaya Negara mengatakan pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung ini merupakan momentum untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Terlebih juga menjadi wahana untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan umat manusia.

“Ritual pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung ini merupakan momentum bagi umat Hindu untuk selalu eling dan meningkatkan sradha bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan),” kata Jaya Negara seusai sembahyang bersama.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga hadir Ngaturang Bhakti Penganyar menambahkan pihaknya berharap rangkaian acara tersebut menjadi momentum untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan lingkungan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar ini juga dihadiri Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama jajaran Pimpinan serta Anggota DPRD Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Ketua Gatriwara Kota Denpasar Purnawati Ngurah Gede, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Turut hadir pula pengempon Pura Mandhara Giri Semeru Agung sekaligus Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati beserta istri, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Widnyani Wiradana membawakan Tari Rejang Renteng yang diiringi Sekaa Gong Wahana Swara Githa WHDI Kota Denpasar.

Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Teguh Widodo mengatakan piodalan atau pujawali itu upacara tahunan yang diselenggarakan oleh umat Hindu. Keberadaan Pura Mandhara Giri Semeru Agung perpaduan antara Hindu Jawa dan Hindu Bali. Karenanya, setiap pelaksanaan Bhakti Penganyar upacara lainnya selalu dipadukan dengan pemkab/pemkot di Provinsi Jawa Timur.

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Walikota Jaya Negara berserta jajaran dalam pujawali Pura Mandhara Giri Semeru Agung dan mendoakan Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program kerja dapat berjalan dengan baik untuk Denpasar lebih maju kedepannya.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang sudah melaksanakan Bakthi penganyar pada pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, semoga jajaran Pemerintah Kota Denpasar diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan tugas-tugas,” katanya.

Sebelum menuju Pura Mandhara Giri Semeru Agung, rombongan Pemkot Denpasar juga melaksanakan persembahyangan di Pura Agung Blambangan Banyuwangi. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!