Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Koster Disebut Sukseskan WWF 2024, Warganet: U-20 Sejarah Memalukan!

WARGANET MAKIN KRITIS: Visual editing Bali Politika, postingan Jurnalis Rakyat terkait WWF hasil perjuangan Wayan Koster yang dihujat warganet. (Sumber: bp/gk)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Pasca viralnya pernyataan pribadi Putri Suastini melalui akun Instagram (IG) pribadinya, menyebut gelaran World Water Forum atau WWF Ke-10 Tahun 2024 yang digelar hari ini, Sabtu, 18 Mei 2024, di Nusa Dua, Bali, adalah hasil perjuangan sang suami, Wayan Koster, menuai banyak respon publik.

Salah satu postingan yang diunggah akun Jurnalis Rakyat terkait adanya pemberitaan serupa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menceritakan terpilihnya Bali sebagai tuan rumah WWF 2024 salah satunya berkat paparan Wayan Koster, sontak menuai respon negatif warganet.

Pemilik akun IG @dionphotowork melontarkan kritik keras terhadap Koster, menyebut Bali memang sudah dari dulu dijadikan tempat digelarnya Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) atau setara event internasional, menyebut gelaran WWF ke-10 di Bali yang digadang hasil perjuangan Wayan Koster tersebut, justru menimbulkan masalah kemacetan dimana-mana.

“Wei pak (Koster, red) Bali memang dari dulu di jadiin tempat KTT. Dari jaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, red) sudah di Bali KTTnya. Jangan ngawur! (Ngasal, red) jangan ngaku-ngaku, diolas (mohon, red) pak,” tulis akun tersebut.

Tak hanya warganet, salah satu masyarakat, I Komang Suryatmaja Putra juga memberikan komentarnya langsung kepada wartawan Balipolitika.com, dalam kesempatannya bertemu di salah satu warung kopi di Kediri, Tabanan, mengatakan biar bagaimanapun upaya Wayan Koster untuk menarik simpatinya tetap tidak akan lagi memilih Wayan Koster pada Pilkada 2024, dengan alasan kejadian U-20 merupakan sejarah memalukan dan menyayat hati para pecinta sepak bola di Bali.

“Biar engken (gimana, red) tetep sing kal (ga bakal, red) milih Koster. Maaf saya sangat kecewa dengan tindakan anda tahun kemarin, U20 itu sejarah memalukan bagi Bali,” cetusnya, Sabtu, 18 Mei 2024.

Untuk dapat diketahui, alasan sejumlah masyarakat menyinggung soal sejarah memalukan Piala Dunia U-20 bukanlah tanpa dasar, Indonesia semestinya menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 2021, pandemi virus Corona mengharuskan ajang ini ditunda selama dua tahun.

Akhrinya, drawing grup Piala Dunia U-20 sudah ditetapkan FIFA pada 31 Maret 2023, dimana jelang acara itu, gelombang protes untuk menolak Israel bisa berlaga di Indonesia mulai bermunculan.

Tercatat ada 11 pihak yang tak mau Israel masuk ke Indonesia saat Piala Dunia U-20 2023, dari parpol ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera, juga ada dua Gubernur, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan I Wayan Koster (Gubernur Bali), yang mengutarakan penolakan.

Sehingga banyak kalangan menilai bahwa kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia menjadi sejarah yang paling memalukan, tak cuma urusan lapangan, tapi juga posisi perdamaian dunia.

Sementara, saat tim redaksi berusaha menghubungi mantan Gubernur Bali tersebut, terkait adanya sejumlah kritikan di masyarakat melalui pesan singkat WA, Wayan Koster nampak enggan meladeni wartawan yang menghubunginya malam hari ini, Sabtu, 18 Mei 2024. (bp/gk)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!