KLUNGKUNG, BaliPolitika.Com- Perang terhadap rokok di Bali dimulai dari Kabupaten Klungkung. Baru-baru ini, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta kembali diundang dalam acara penguatan program pengendalian konsumsi rokok di Indonesia. Secara virtual, eks kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu didapuk sebagai narasumber high level meeting (HLM) bupati dan walikota. Acara ini dilaksanakan oleh Muhammadiyah Steps atau sebelumnya bernama Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) yang merupakan pusat studi di bawah naungan Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kepada 40 orang peserta yang terdiri dari Bupati dan Walikota, Badan Keuangan, Biro Hukum, Dinas Kesehatan, dan Satuan Polisi Pamong Praja dari Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur, kader PDI Perjuangan itu menegaskan komitmen mendukung dan mewujudkan peraturan daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang komprehensif di kabupaten/kota se- Indonesia.
Khusus di Klungkung, Suwirta mengatakan penerapan Perda KTR dilaksanakan secara berkesinambungan sejak tahun 2014 dengan fokus menjaga generasi sehat. Sebagai Ketua Aliansi Bupati dan Walikota Peduli Kawasan Tanpa Rokok, ia menegaskan daerah yang mempunyai Perda KTR harus berani me-nol-kan pendapatan dari pajak rokok.
Jelasnya penerapan Perda KTR di Klungkung dilakukan dalam berbagai bentuk. Di antaranya melarang iklan rokok, melakukan kampanye bahaya rokok, membentuk kader remaja anti rokok, dan melibatkan desa adat dengan melengkapi pararem atau aturan adat. “Masing-masing desa adat membuat pararem untuk tidak mengeluarkan rokok dalam upacara adat. Kalau daerah sudah ada Perda KTR, ya tegakkan dengan konsisten. Jangan sampai perda tidak dilaksanakan dengan baik,” ungkapnya. (bp)
